Langgam.id - Direktur Network and Services PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ronny Venir memberikan kuliah umum di Universitas Andalas dengan tema Transformasi Digital dalam Dunia Perbankan.
Kuliah umum itu diikuti ratusan mahasiswa Universitas Andalas dari berbagai fakultas di lingkungan kampus tersebut.
"Kita menghadirkan profesional di bidang perbankan untuk menambah wawasan mahasiswa terkait dunia perbankan yang terus berkembang seiring kemajuan teknologi," kata Rektor Unand, Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH mengawali kuliah umum tersebut, Jumat (3/3/2023).
Menurutnya, kehadiran profesional di bidang perbankan akan sangat membantu dalam membuka cakrawala berpikir mahasiswa yang nantinya akan menghadapi dunia kerja.
"Perubahan terjadi begitu cepat dan semua tantangan harus dihadapi dengan bekal niat yang baik, agama dan ilmu, sehingga apa yang kita capai dapat memberikan manfaat bagi semua orang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatra Barat Yusri mengungkapkan saat ini banyak masyarakat memanfaatkan teknologi untuk kemudahan bertransaksi, apalagi sebelumnya terjadi pandemi membuat banyak perubahan dalam dunia perbankan dari konvensional ke digital.
"Meski begitu, dengan kemajuan teknologi, perbankan digital juga memiliki potensi terjadinya kebocoran data nasabah, hal inilah yang menjadi tantangan yang harus diperhatikan oleh bank," katanya.
Ronny Venir dalam paparannya membenarkan bahwa pandemi covid-19 mempercepat transformasi digital, termasuk industri perbankan.
”Pandemi mengubah kebiasaan kita sampai hari ini, tren penggunaan ATM BNI terus berkurang sampai 2,6 persen. Sehingga saat ini ada sekitar 2.700 ATM yang ditutup karena transaksi mobile banking telah melampaui nilai transaksi ATM,” ujar Ronny.
BNI, imbuhnya, akan terus meningkatkan layanan dan bertransformasi dengan dunia digital yang kian berkembang. Termasuk meluncurkan bank digital.
Ia mengatakan BNI sudah mengakuisisi Bank Mayora dan akan menjadikan bank tersebut sebagai bank digital BNI.
"Sekarang sudah jalan. Nanti habis lebaran kita launching (bank digital BNI)," kata mantan CEO Regional BNI Sumbar, Riau, Kepri dan Kerinci itu.
Ia menambahkan layanan perbankan berevolusi sangat cepat didorong oleh hadirnya pemain dari lintas industri seperti e-commerce dan fintech.
Adapun, terkait dengan kebocoran data, ia mengatakan BNI memanfaatkan teknologi biometrik, sehingga lebih memberikan keamanan dalam dunia perbankan dapat memberikan kenyamanan bertransaksi bagi nasabah.
"Teknologi biometrik dapat membantu dalam verifikasi data secara akurat dan cepat, sehingga potensi kebocoran data dapat diredam," katanya.(*/FS)