Langgam.id - Berbicara mengenai kuliner Minang memang tak ada habisnya. Terlebih saat Ramadan tiba, banyak makanan tradisional bermunculan. Salah satunya kue mangkuak sayak.
Dari namanya saja sudah khas Minang. Ada satu jajanan khas Minang yang saat ini sudah sangat jarang ditemui. Namanya kue mangkuak. Jangan tanya bagaimana rasanya kue tradisional khas Minang yang satu ini. Sekali mencoba dijamin langung jatuh hati, yaitu kue mangkuak sayak.
Dinamakan kue “mangkuak” atau mangkok, karena cetakannya seperti mangkok. Dan kata “sayak” artinya dalam bahasa Minang batok kelapa atau tempurung. Jadi kue mangkuak sayak, kue berbentuk mangkok dalam tempurung. Tempurung ini berfungsi sebagai wadah sekaligus cetakan kue.
Jajanana tradisional ini sering digunakan sebagai kuliner pelengkap ritual adat di berbagai nagari. Penampilannya yang eksotik klasik dengan tempurung, tidak hanya menjadi nilai plus. Tapi dengan mengkonsumsinya langsung akan memberikan sensasi aroma khas wangi tempurung kelapa.
Baca juga: Nikmatnya Kue Putu Bambu Berbalut Kelapa yang Wangi Menggoda
Bagaimana bisa? Tentu saja, saat kue dikukus aroma khas tempurung akan menguap mempengaruhi aroma adonan kue, dan semakin memikat juga nikmat saat disantap. Menyantap langsung dari tempurung dengan menggunakan sendok kecil yang telah disediakan.
Bahan utama panganan ini juga cukup sederhana, yaitu tepung beras, santan kelapa, gula merah, gula putih, dan rempah-rempah. Proses membuatnya juga terbilang mudah. Semua bahan-bahan tersebut dicampur sesuai takaran masing-masing dan dimasukan ke dalam cetakan tempurung kelapa.
Tahap pertama pembuatan inti kue yang teksturnya keras. Selanjutna, pembuatan lapisan kedua yang menutupi kue pertama hingga tersisa tonjoloan di permukaannya. Kue tersebut dimasukan ke dandang untuk dikukus.
Zaman dulu, orang menggunakan kayu bakar, namun kini telah beralih menggunakan gas seiring perkembangan zaman. Proses memasaknya dalam waktu tertentu, sekitar 15-30 menit tergantung jumlah kue yang akan dibuat.
Bagian tengah kue berwarna cokelat yang legit dan lembut. Saat disendok bercampur dengan pinggiran kue yang putih dengan rasa gurih lembut yang langsung lumer tanpa harus mengunyahnya.
Ya, pinggiran kue yang berbahan dasar santan kental, sangat pas di lidah. Satu suapan akan sulit menghentikannya, hingga beberapa kue dalam tempurung ludes.(*/Ela)