Kronologi Robohnya Lubang Tambang di Sawahlunto yang Renggut 3 Nyawa Pekerja

ILUSTRASI LUBANG TAMBANG, longsor solok selatan

Ilustrasi Lubang Tambang (Foto: Free Photos / pixabay.com)

Langgam.id - Kecelakaan kerja terjadi di lubang tambang milik CV Tahiti Coal yang berada di Desa Sikalang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar). Peristiwa ini diketahui terjadi pada Sabtu (12/9/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.

Dari peristiwa tersebut, 3 orang pekerja dinyatakan meninggal dunia, sementara satu orang mengalami luka berat atau patah tulang. Keseluruhan korban saat ini telah dievakuasi dari dalam lubang.

Kasat Reskrim Polres Kota Sawahlunto, Iptu Roy Sinurat menyebutkan, kejadian bermula ketika 9 pekerja yang merupakan sif malam bekerja di dalam lubang tambang THC 03 tunel A. Kedalaman lubang tambang itu diperkirakan 150 meter, dan peristiwa itu terjadi di lubang cabang dua dengan kedalaman 15 meter.

Baca Juga: Kecelakaan Tambang di Sawahlunto, 3 Orang Meninggal 1 Luka Berat

"Didalam cabang dua tersebut ada empat pekerja berinisial B, A, Y, dan I. Pada saat bekerja lubang cabang dua itu, lubang tersebut ambruk dan mengakibatkan empat pekerja tertimpa reruntuhan," ujar Roy kepada Langgam.id, Minggu (13/9/2020).

Saat kejadian, kata Roy, pekerja berinisial B mengalami luka berat, yaitu patah kaki. Sedangkan pekerja berinisial A, Y, dan I dinyatakan meninggal dunia.

"Untuk pekerja B dan A bisa dievakuasi pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (12/9/2020) dan pekerja B sudah dirujuk ke rumah sakit di Padang. Sementara pekerja Y bisa dievakuasi sekitar pukul 17.15 WIB pada hari itu juga," jelasnya.

Roy mengungkapkan, terakhir pekerja berinisial I baru bisa dievakuasi pada Minggu (13/9/2020) sekira pukul 05.30 WIB. Saat ini aktivitas penambangan dihentikan untuk sementara waktu.

"Sambil menunggu investigasi dari inspektur tambang Dinas ESDM Provinsi Sumbar, aktivitas tambang dihentikan. Kami sejak kemarin sudah melakukan penyelidikan awal dan sampai saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait ambruknya lubang tambang itu," ungkap Roy.

Baca Juga: Tambang yang Renggut Nyawa 3 Pekerja di Sawahlunto Milik CV Tahiti Coal

Diketahui sebelumnya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar telah menurunkan tim untuk penyelidikan ke lokasi tersebut.

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Hery Martinus menyebutkan, bahwa saat ini aktivitas tambang milik CV Tahiti Coal itu dihentikan untuk sementara waktu. Namun, ia memastikan bahwa tambang itu telah memiliki izin.

“Kami sudah turunkan tim, aktivitas operasional dihentikan sementara. Untuk luas tambang saya lupa, tapi tambang itu sudah memiliki izin lengkap,” ujarnya kepada Langgam.id, Minggu (13/9/2020).

Menurut Hery, penyelidikan atas kecelakaan itu dilakukan tim dari inspektorat tambang. Hingga saat ini, masih proses penyelidikan. Sementara, tambang yang menjadi lokasi kecelakaan telah dipasang garis polisi (police line). (Irwanda/ZE)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Melawan Tambang, Merawat Lebah Madu
Melawan Tambang, Merawat Lebah Madu
LBH Padang Ungkap Dugaan Manipulasi Perizinan Tambang di Nagari Lolo Kabupaten Solok
LBH Padang Ungkap Dugaan Manipulasi Perizinan Tambang di Nagari Lolo Kabupaten Solok
Sinergi BUMN, KA Wisata Mak Itam di Sawahlunto Kembali Beroperasi
Sinergi BUMN, KA Wisata Mak Itam di Sawahlunto Kembali Beroperasi
Langgam.id - Manajemen PT Nusa Alam Lestari (NAL) mengklaim telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) pertambangan batu bara.
PT NAL Klaim Sudah Jalani SOP, Investigasi Insiden Ledakan Tambang di Sawahlunto Tetap Dilanjutkan
ILUSTRASI LUBANG TAMBANG, longsor solok selatan
Tambang Batu Bara Meledak di Sawahlunto, Basarnas: 1 Korban Meninggal, 10 Hilang
Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Kapolres: Masih Evakuasi
Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Kapolres: Masih Evakuasi