Konflik dengan PT RAP, Masyarakat Solok Selatan Lapor ke Komnas HAM Sumbar

solok selatan

Adukan persoalan kejelasan tanah ulayat ke Komnas HAM Sumbar (Rahmadi/langgam.id)

Langgam.id - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar dan LBH Padang dampingi perwakilan masyarakat Nagari Bidar Alam dan Nagari Ranah Pantai Cermin, Kabupaten Solok Selatan ke Komnas HAM Sumbar terkait konflik lahan perkebunan kelapa sawit PT RAP, Selasa (12/1/2021).

Upaya ini dilakukan agar Komnas HAM Sumbar dapat membantu proses mediasi antara kedua pihak. Sehingga masyarakat kembali mendapatkan haknya dan terhindar dari ancaman diskriminasi perusahaan.

Direktur Eksekutif WALHI Sumbar, Uslaini mengatakan, konflik antara PT RAP dan masyarakat di Kenagarian Bidar Alam dan Ranah Pantai Cermin sudah berlangsung sejak tahun 2005.

"Buntut panjang dari konflik ini adalah pidana. Selain itu beberapa tokoh masyarakat juga terancam kriminalisasi karena laporan PT RAP kepada Polda Sumbar atas tuduhan pencurian tandan buah segar kelapa sawit," ujarnya.

Salah satu perwakilan masyarakat, Indrayadi mengatakan, masyarakat pemilik lahan sangat dirugikan oleh perusahaan karena PT RAP tidak menepati janji-janjinya.

"Selain itu di lapangan kami dihadapkan dengan Brimob dan aparat kepolisian yang dihadirkan oleh PT RAP, kami tidak nyaman dan rasa terintimidasi," kata Indrayadi.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Sumbar, Sultanul Aripin menyayangkan sikap pemerintah yang tidak menjalankan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh pihaknya pada tahun 2017.

Ia menegaskan bahwa saat ini pihaknya akan terus mengawasi kasus tersebut, dan meminta semua pihak memprioritaskan pemenuhan hak rakyat atas tanah dan sumber kehidupannya bukannya diancam dengan kriminalisasi.

"Komnas HAM Sumbar akan menindaklanjuti laporan ini kepada pemerintah untuk mempertanyakan dan mendesak dilaksanakannya rekomendasi yang sudah diberikan sejak tahun 2017," tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Deputi Direktur LBH Padang Indira Suryani menyebut, pemerintah daerah harus fokus pada pemulihan hak atas tanah masyarakat Nagari Bidar Alam dan Ranah Pantai Cermin dari dugaan pelanggaran HAM yang terjadi terhadap mereka.

"Pemerintah dan aparatur penegak hukum harus tegas dan menegakan hukum terhadap PT RAP. Perlindungan masyarakat dari dugaan kriminalisasi mesti jadi prioritas utama dalam penyelesaian konflik ini.(*/Ela)

Baca Juga

Pemkab Solsel menggelar Festival Durian Solok Selatan di Objek Wisata Pulau Mutiara, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir. Kegiatan ini digelar sejak 16 hingga 19 April 2024.
Festival Durian Solok Selatan, 2.500 Buah Durian Dibagikan Gratis Besok
Pemerintah daerah dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatra Barat telah mempersiapkan sejumlah destinasi wisata unggulannya di momen libur .
3 Destinasi Wisata Unggulan Menarik di Solok Selatan saat Libur Lebaran, Apa Saja?
Langgam.id - Harimau Sumatera yang ditangkap BKSDA Sumbar di Maua Hilia, Palembayan, Kabupaten Agam dinamai Puti Maua.
Warga Lubuk Gadang Tenggara di Solok Selatan Lihat Harimau Masuk Kampung
Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Sumatra Barat (Sumbar) mendatangi kantor Komnas HAM wilayah Sumbar bertepatan dengan momen
PBHI Lapor Komnas HAM Soal Kekerasan Penanganan Kasus, Propam Polda Sumbar Beri Tanggapan
Walhi Sumbar mengecam penerbitan PP No. 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Menurutnya, PP ini akan berdampak serius
Tolak Ekspor Pasir Laut, Walhi Sumbar Desak Pemerintah Cabut PP 26 Tahun 2023
Ustaz Abdul Somad (UAS) direncanakan akan menghadiri tabligh akbar di Ruang Terbuka Hijau Solok Selatan (Solsel) di Padang Aro.
Ustaz Abdul Somad Dijadwalkan Hadiri Tabligh Akbar di Solsel, Catat Jadwalnya