Kisah Sukses Petani Kabupaten Solok Kembangkan Pisang Kepok Tanjung

Petani pengembang pisang kepok tanjung

Petani pengembang pisang kepok tanjung di Kabupaten Solok. (ist)

Langgam.id - Nama pisang Kepok Tanjung masih belum ramai diketahui masyarakat di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Padahal, ada seorang petani asal Nagari Selayo, Kecamatan Kubung yang telah memproduksi pisang itu dan memasarkannya ke pulau Jawa.

Bahkan, petani bernama Firdaus (48) itu, mengaku kewalahan memenuhi permintaan pembelian bibit Pisang Kepok Tanjung dari berbagai wilayah. Paling tidak, setiap bulan bulan dia mampu menjual puluhan ribu bibit pisang berbuah banyak itu.

Lelaki tak tamat SD itu merupakan satu-satunya penangkar pisang Kepok Tanjung di Sumbar yang sudah bersertifikat. Kebun pisangnya berada tak jauh dari kediamannya di Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

Berbeda dengan pisang biasa, Pisang Kepok Tanjung memiliki tandan cukup besar dengan panjang sekitar 1,5 meter. Uniknya, pisang ini juga tidak memiliki jantung seperti pisang mayoritas.

"Isi tandan pisangnya sekitar 350 buah, kalau yang sudah matang itu sekitar 200 biji, karena sering diambil anaknya, jadi buahnya sedikit tapi besar-besar," kata Firdaus yang juga Ketua Kelompok Tani Sarumpun Saiyo, Sabtu (29/2/2020).

Luas kebun indukan pisang Firdaus mencapai 11 hektare. Pertumbuhan Pisang Kepok Tanjung itu berawal dari dua batang bibit pisang yang diberi salah seorang tetangganya yang bekerja di Balitbu Tropika Solok, tahun 2011 silam.

Semula, dua batang bibit pisang itu ditanam di depan rumah. Setelah itu atau sekitar empat tahun sesudahnya tumbuh, dipindahkan ke lahan lain. Dan hari ini, jumlah pisang Kepok Tanjung yang dimilikinya mencapai 3 ribu batang.

Seiring berjalan waktu, usaha pembibitan Pisang Kepok Tanjung ayah tujuh anak itu mulai dikenal masyarakat. Tak sedikit yang datang membeli bibit pisang kepadanya. Sejak saat itu pula dia dan istrinya serius menggeluti usaha pembibitan pisang Kepok Tanjung.

"Banyak pesanan bibit yang masuk ke kami. Ada yang dari Aceh, Jambi, Kalimantan, Bandung, Malang dan daerah lainnya, dan tidak tertampung semuanya, peluang usaha penangkaran bibit pisang masih terbuka lebar," katanya.

Ada dua jenis anak pisang Kepok yang dijual Firdaus. Pertama anakan yang langsung diambil dari rumpun pisang induk dengan harga Rp30 ribu per batang. Kemudian anakan pisang yang disemai dengan bonggol dengan harga Rp20 ribu per batangnya.

Dalam sebulan, permintaan bibit pisang Kepok milik Firdaus bisa mencapai puluhan ribu batang. Namun, hanya sebagian kecil yang mampu terpenuhi. Itu pun sudah dibantu anggota kelompok tani Sarumpun Saiyo yang diketuainya.

"Ada yang sekali pesan 8 ribu batang, ada yang ratusan, kalau kondisi sekarang terpaksa ambil yang kecil-kecil (ratusan) soalnya kalau yang besar tidak bisa terpenuhi," katanya.

Hari ini, omzet penjualan pisang dan bibit pisang yang dilakoninya tembus angka puluhan juta per bulannya. Rata-rata dia bersama kelompok tani bisa memenuhi permintaan sampai seribu batang lebih setiap bulannya.

Secara ekonomis, pisang Kepok lebih menjanjikan dibanding jenis pisang lainnya. Rata-rata satu tandan pisang Kepok Tanjung bisa menghasilkan 250-300 buah. Sementara pisang Batu biasa, rata-rata hanya 100-150 buah per tandan.

Dari segi ukuran buah, Pisang Kepok Tanjung juga lebih besar, tentu harganya juga lebih mahal. Selain itu, cita rasanya juga tidak kalah dibanding pisang Batu Kampung. Secara ketahanan, Pisang Kepok lebih tahan penyakit.

"Kalau pisang Kepok super, sekarang harganya bisa Rp1.200 per buah, yang ukuran sedang Rp900 dan kecil sekitar Rp700. Jadi, satu tandannya bisa dihargai Rp200 ribu sampai Rp300 ribu," terang Firdaus.

Firdaus bercita-cita menjadikan Nagari Selayo, Kabupaten Solok sebagai sentra pisang Kepok. Sehingga kesejahteraan petani di daerah itu semakin naik. Saat ini, sudah ada sekitar 100 hektare lahan pisang Kepok di kawasan Jorong Batu Palano, Selayo. (*/ICA)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi