Influenser asal Australia, Amber Luke mengaku kerap dapat intimidasi karena etnis dan penampilan tubuhnya yang ditutupi tato.
Langgam.id - Meski tato saat ini sudah tidak lagi menjadi hal yang tabu di masyarakat, namun masih ada orang bertato yang mendapat intimidasi. Hal inilah yang dialami oleh wanita asal Australia ini.
Mengutip dari Daily Star pada Kamis (22/7/2021), wanita bernama Amber Luke itu mengaku sering mendapat intimidasi selama bertahun-tahun lantaran tato yang dia miliki ditubuhnya. Amber sendiri memang menutup 98 persen tubuhnya dengan tato.
Lantaran hal itu tak sedikit orang yang berkomentar negatif mengenai etnis dan modifikasi tubuhnya. Amber Luke mengaku telah diganggu sejak dirinya masih di sekolah. Saat itu, teman sekelas yang kejam akan mengejek etnisnya.
Menginjak usia dewasa, Amber kembali mendapat cemooh karena penampilannya. Wanita berusia 26 tahun itu selalu dibanjiri komentar kebencian setelah tubuhnya mulai ditutupi tato.
Wanita asal dari Brisbane, Australia itu telah menato tubuhnya selama beberapa tahun terakhir. Bahkan 98 persen dari tubuhnya sudah diselimuti oleh tinta.
Tidak hanya membuat tato, Amber juga memasang tindikan kulit yang menyakitkan. Modifikasi lain yang dilakukan Amber pada tubuhnya yakni mentato bola mata, telinga yang terentang dan lidah yang terbelah. Penampilan unik Amber itu bahkan membuah para kritikus berkomentar.
“Fakta menyenangkan tentang saya - saya orang Australia/Aborigin dan juga memiliki darah Tionghoa di dalam diri saya - karenanya mata kecil saya,” tulis Amber dalam sebuah unggahan di Instagram dalam bahasa Inggris.
“Saya BANYAK diintimidasi saat tumbuh dewasa - orang suka memproyeksikan rasa tidak aman mereka sendiri kepada saya untuk membuat saya merasa tidak memadai,” tambahnya.
Meski telah bertahun-tahun tampil dengan penampilan unik itu, Amber mengaku masih sering mendapat hujatan. Bahkan wanita itu mengaku mendapat julukan ‘sampah jelek’ dari beberapa orang.
“Dan sampai hari ini - tidak ada yang berubah, betapa ironisnya lol. Setiap hari saya disebut jelek, merosot, sampah, membuang-buang oksigen dan juga diberitahu bahwa saya tidak boleh bereproduksi," jelas Amber.
Meski terus mendapat kritikan, Amber pun berusaha untuk tidak terpengaruh akan hal itu. Dia pun meminta netizen untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Anda pikir itu akan menyakiti saya, tetapi saya menjadi begitu kuat selama bertahun-tahun siksaan ini. Masyarakat adalah pria bajingan yang baik, tetap di jalur Anda dan pikirkan urusan Anda sendiri!,” tuturnya.
“Orang yang Anda teliti bisa sangat tertekan dan pendapat serta penilaian Anda cukup untuk mendorong mereka ke tepi. JADILAH MANUSIA YANG BAIK - JANGAN MENJADI 'ITU' P***K APA SAJA!!," tambahnya.
Unggahan Amber itu pun mendapat beragam respon dari netizen. Tak sedikit dari mereka yang memberikan dukungan untuk influencer asal Australia itu.
"Terus lakukan kamu, kamu manusia yang cantik," tulis seorang netizen.
"Saya pikir Anda adalah inspirasi dan sangat cantik luar dan dalam," timpal netizen lainnya.
“Kamu luar biasa, orang-orang hanya cemburu. Mereka adalah sekelompok domba, ” tutur netizen lain.