Langgam.id - Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatra Barat (Sumbar) melakukan pemantauan kemunculan bulan atau hilal di Gedung Kebudayaan Sumbar, Kota Padang, Senin (12/4/2021).
Pengamatan itu dilakukan untuk melihat apakah sudah ada hilal sebagai tanda mulai masuknya 1 Ramadhan 1442 Hijriah. Pengamatan dilakukan dengan dua teropong, satu teropong dari Kanwil Kemenag Sumbar dan satu dari Stasiun Geofisika Padang Panjang.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Irwan Slamet menjelaskan pengamatan dilakukan dengan melihat ke arah ufuk matahari terbenam arah Samudra Hindia. Menurutnya berdasarkan pemantauan fraction ilumination bulan hanya sebesar 0,19 persen.
"Sehingga berdasarkan pemantauan dari 100 persen penampakan bulan, hanya sebesar 0,19 persen, jadi sangat kecil sekali, sehingga kita tidak bisa kita melihat awan," katanya.
Selain itu, hilal tidak bisa dipantau dari Padang karena tebalnya awan yang ada di atas Samudra Hindia yang sangat tebal. Meski demikian, secara hitungan matematis ketinggian hilal sudah 3 derajat 36 menit.
"Besok artinya sudah 1 Ramadhan, ketentuannya kan di atas 2 derajat, sementara ini sudah 3 derajat 36 menit, sehingga kita bisa berpuasa besok hari," katanya.
Berdasarkan hitungan, hilal terjadi sekitar 15 menit sejak matahari terbenam dari pukul 06.22 WIB. Dia menjelaskan memang di Sumbar sangat sulit melihat bulan sejak dulunya. Agar bisa melihat bulan maka harus bisa menembus awan yang sangat tebal terlebih dahulu di atas lautan.
Sementara itu Penyusun Bahan Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sumbar Ikhsanul Fikri menjelaskan bahwa hasil hisab, dimulai dari ijtima dimulai pukul 09.33.57,53 detik WIB hari ini. Hilal terjadi sekitar 15 menit. Sementara ketinggian hilal di Kota Padang 3 derajat 36 menit.
"Sebenarnya kalau ketinggian tersebut sudah bisa dirukyat, namun cuaca Berawan tebal maka kita tidak berhasil melihat hilal," katanya.
Meski demikian, untuk keputusan pihaknya menunggu hasil sidang isbat dari Kemenag pusat. Dia mengatakan usai melakukan observasi langsung dilaporkan hasilnya ke Kemenag di Jakarta lewat telpon maupun WhatsApp. (Rahmadi/ABW)