Langgam.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyono memastikan bahwa Presiden Indonesia, Joko Widodo bakal berkunjung ke Pasaman bulan ini (Oktober 2022).
Kedatangan Jokowi, kata Suharyono, melihat perkembangan dan penanganan korban gempa, sekaligus bantuan rehabilitasi rumah bagi korban gempa Pasaman dan Pasaman Barat dengan kategori rusak berat.
Dikatakan Suharyono, pemerintah daerah harus bertindak cepat dalam menangani korban yang terdampak gempa. Jika semakin lama bergerak, maka akan semakin lama masyarakat menderita.
"Kita harus cepat ambil tindakan, bencana bukan saat itu saja, menurut ilmu pengetahuan, bencana itu bisa terjadi kapan saja. Seperti gempa di Malang, belum selesai tertangani masyarakat, kemudian terjadi gempa lanjutan. Hal seperti itu jangan terulang kembali," ujar Suharyono dikutip dari laman resmi milik Pemprov Sumbar, Senin (17/10/2022).
Hingga saat ini, sebut Suharyono, berdasarkan laporan yang sudah ada, dari 1.111 rumah dengan kategori rusak berat, 303 di antaranya sudah selesai direhab, sedangkan 808 rumah lagi masih dalam perbaikan.
Pemprov Sumbar, sebutnya, dapat segera menyelesaikan dokumen Rencana Rehabilitasi Rekonstruksi Pasca bencana (R3P) guna mengkaji kebutuhan pascabencana dan penyusunan Rencana Aksi (Renaksi) rehabilitasi dan rekontruksi secara cepat, tepat dan terpadu.
Menanggapi itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meminta agar Pemkab Pasbar segera mempersiapkan peraturan daerah (Perda) tentang rehabilitasi bangunan gedung untuk meminimalisir peristiwa bencana alam yang akan datang.
"Daerah kita sangat rentan gempa, bupati segera persiapkan peraturan dalam bentuk perda, seperti di Kota Padang sudah ada Perda tentang Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi,” ujar Mahyeldi.
Kemudian, Mahyeldi memohon dukungan serta bantuan kepada BNPB RI untuk memberikan bantuan berupa peralatan untuk membantu korban gempa, terutama di kabupaten dan kota yang sangat rentan bencana.
Lalu, terkait R3P, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polkumham PMK dan kebudayaan, Iwan Taufiq Purwanto mengatakan, dokumen R3P harus segera dituntaskan, agar alokasi anggaran bantuan untuk rehabilitasi rumah kategori rusak berat hingga ringan segera dikucurkan.
Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi menyebutkan, untuk kategori rumah rusak berat akan dibantu oleh BNPB senilai Rp50 juta per unit, sedangkan rusak sedang dibantu oleh pemprov dan rusak ringan dibantu pemkab.
Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Pasaman Barat Oktober 2022, Ini Agendanya
"Progres perbaikan rumah dalam rangka kunjungan Presiden RI, sudah diperbaiki sebanyak 50 unit dengan kategori rumah rusak berat dengan sistem reimburse, sedangkan saat ini yang masih dikerjakan sebanyak 30 unit di Nagari Kajai," katanya.
—