Kenang Buya Syafii Maarif, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar: Beliau Orang yang Rendah Hati

Memoar Kemesraan Muhammadiyah-Nahdhatul Ulama Versi Prof Haedar-Gus Yahya

Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim. [Dok. Muhammadiyah Sumbar]

Berita terbaru dan terkini hari ini: Kenang Buya Syafii Maarif, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar: Beliau Orang yang Rendah Hati.

Langgam.id - Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatra Barat (Sumbar) Shofwan Karim menyebut Buya Syafii Maarif sebagai pribadi yang rendah hati. Hal itu berdasarkan pengalaman selama mengenal ulama asal Sumbar itu.

Menurut Shofwan Karim, tidak hanya bagi Muhammadiyah, meninggalnya Buya Syafii merupakan kehilangan salah satu tokoh besar bagi bangsa dan umat Islam Indonesia.

"Bagi Muhammadiyah, menurut saya sesudah KH Ahmad Dahlan dan sesudah tokoh besar lainnya, Buya Syafii salah satu tokoh besar yang ada di abad 21," katanya, Jumat (27/5/2022).

Shofwan mengaku sudah mengenal Buya Syafii sejak sekitar tahun 1978, sepulang dari pendidikan S2 di Amerika. Saat itu Buya Syafii juga berhasil memediasi, mendatangkan dua tokoh muslim internasional ke IAIN Imam Bonjol Padang yaitu Fazlur Rahman dan Ismail Al Faruqi di tahun 1981.

Setelah itu, Shofwan menjalin hubungan lebih dekat, apalagi saat itu Buya Syafii menjadi Ketua PP Muhammadiyah pada tahun 1998 hingga 2005. Sementara Shofwan menjadi Ketua PW Muhammadiyah Sumbar 2000 hingga 2005.

"Jadi saya intensif dengan beliau. Kemudian saya terpilih lagi dari tahun 2015 sampai 2020, cuman karena Covid-19 insya Allah saya selesai Desember tahun ini," katanya.

Salah satu pelajaran dari Buya Syafii Maarif menurut Shofwan adalah kata-katanya soal mengurus umat. Yakni melelahkan, tetapi membahagiakan. Buya Syafii juga orang yang sangat rendah hati lewat sikapnya.

"Dulu waktu beliau datang ke Sumatra Barat, jadi biasalah kita mau mengambil tasnya untuk dibawa saat di bandara, tetapi apa beliau bilang, saya ini masih punya tangan katanya. Jadi tidak usah dibantu, saya kuat ini," katanya.

Kemudian, Shofwan juga pernah punya pengalaman akan pergi acara makan malam ke Keraton Yogyakarta atas undangan Sultan. Waktu itu Shofwan pergi dengan mobil suzuki tahun lama yang disetir sendiri oleh Buya Syafii. Saat sampai tempat parkiran, lalu disuruh penjaga istana untuk menjauh ke tempat lain.

"Kaca waktu itu ditutup, disuruh jangan parkir di situ, lalu saya buka pintu dan penjaga keraton itu melihat Buya. Waduh, Buya di sini saja, biar saya yang parkir mobilnya. Waktu itu beliau nyopir sendiri, kalau sekarang tentu beda karena beliau sudah berumur," katanya.

Sementara soal pemikiran, ada dua inti dari pemikiran Buya Syafii, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan. Jadi Buya Syafii berpikir bagaimana Islam menjadi rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam.

"Oleh karena itu beliau dalam pergaulan tidak merendahkan level sosial, suku, bangsa, dan agama. Jadi banyak sekali pelajaran dari beliau soal Ketuhanan dan kemanusiaan," katanya.

Kemudian beliau juga orang yang kritis, namun kritisny sesuai dengan nilai Ketuhanan dan kemanusian serta sesusai dengan kebangsaan Indonesia. Buya Syafii sangat mencintai NKRI.

"Jadi itu sejumlah pelajaran yang dapat kita teladani dari beliau," katanya.

Shofwan sendiri langsung berangkat hari ini menuju Yogyakarta untuk bertakziah langsung ke kediaman pribadi Buya Syafii.

Baca juga: Cerita Romo Santo Soal Sosok Buya Syafii Maarif: Hatinya Damai dan Teduh

Sebagaimana diketahui, Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada usia 87 tahun di Yogyakarta, Jumat (27/5/2022).

Kabar duka itu disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir lewat akun resmi twitter miliknya.

Dapatkan update berita terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Tingkatkan Perekonomian Umat, Ekos Albar Bahas Kewirausahaan di Raker Pesantren Muhammadiyah
Tingkatkan Perekonomian Umat, Ekos Albar Bahas Kewirausahaan di Raker Pesantren Muhammadiyah
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, Bakhtiar mengkritisi kebijakan pemerintah terkait penyediaan alat kontrasepsi
Dinilai Banyak Potensi Mudharat, Muhammadiyah Sumbar Desak Revisi Aturan Alat Kontrasepsi untuk Pelajar
Layanan Keuangan, Bank Nagari Jalin Kerjasama dengan Muhammadiyah Sumbar
Layanan Keuangan, Bank Nagari Jalin Kerjasama dengan Muhammadiyah Sumbar
Seorang turis asal Prancis berjenis kelamin laki-laki bernama Thuleau Aurore (29 tahun) meninggal usai ditimpa pohon tumbang di kamar
WN Prancis Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang di Padang
Tenggelam di laut - Pria tewas saat selamatkan orang
Seorang Anak yang Hilang Terseret Ombak di Pantai Air Manis Padang Ditemukan Meninggal
Seorang operator excavator yang melakukan pengerukan material lahar dingin di Kelok Hantu Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar),
Seorang Pekerja Normalisasi Sungai di Kelok Hantu Meninggal akibat Terseret Arus Sungai Berhulu Gunung Marapi