Berita Kopi Agam Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Kembangkan 100 Ha Kebun, Alko dan Kopi Lasi Reborn Terapkan Teknologi Blockchain
Langgam.id - Kopi Lasi Reborn di bawah bendera PT Perkebunan Kopi Merapi dan PT Alko Sumatra kopi sepakat mengembangkan kebun kopi Arabika di kawasan Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Kerja sama tersebut disepakati di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Agam, pada Kamis (23/3/2022). Kedua pihak sepakat mengembangkan perkebunan kopi hingga 100 hektare.
Sebelumnya, kerja sama tersebut untuk 20 hektare lahan. Selama setahun terakhir di areal yang terletak di Lasi itu, telah tertanam kopi Arabika. Kerja sama tersebut yang ditingkatkan jadi 100 hektare mulai tahun ini. Bahkan target ke depan bisa lebih hingga 1000 ha.
Kedua pihak sepakat menerapkan kopi dengan standar GAP dan standar ekspor, membangun database, penerapan blokchain treacibility, transfer teknologi dan akses pasar ekspor.
CEO Alko Sumatra Kopi Suryono menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan kopi di Kawasan Gunung Marapi. "Kita juga siap membuka akses pasar ekspor ke depan," katanya.
Anton, perwakilan PT Perkebunan Kopi Merapi mengatakan siap bekerja sama dengan Alko untuk mengembangkan kopi di kawasan itu dengan standar dan teknologi blokchain.
Rinal Wahyudi, salah seorang insiator pengembangan Kopi Lasi, optimistis program ini dapat berjalan, sehingga ke depan kawasan Merapi kembali lagi sebagai penghasil kopi terbesar di Sumbar.
Direktur Operasional Alko Pebriyansah mengatakan, jenis tanah vulkanik di kawasan kaki Gunung Marapi sangat subur. "Ketinggian kawasan ini antara 1000-1600 mdpl dengan tanah gembur, sangat cocok dikembangkan dengan kopi Arabika varietas dari Gayo. Dengan pemandangan yang indah, kawasan Marapi sangat bisa menjadi kawasan edukasi dan agrowisata kopi di Sumatra Barat," ujarnya dalam siaran pers kepada langgam.id.
Penasehat Alko Musnadir Moenir yang hadir dalam kesempatan itu memberikan motivasi kepada petani untuk terus semangat mengembangkan perkebunan kopi. "Kopi merupakan tanaman konservasi yang dapat menjaga keberlangsungan alam. Dengan kopi kita dapat merawat alam danengahsilkan ekonomi bagi masyarakat, tuturnya.
Ke depan, akan dilakukan sejumlah kegiatan untuk percepatan perluasan kawasan dan penerapan teknologi budidaya, pasca panen, serta pemasaran kopi .
Teknologi blokchain treacibility yang akan diterakan pada Kopi Lasi untuk mendukung informasi suplyai chain dari petani, produsen dan costumer. Hal ini akan memberi nilai tambah dan efek positif bagi semua pihak untuk pengembangan kopi.
Alko sendiri sudah hampir 3 tahun menerapkan teknologi blokchain untuk pemasaran kopi ke Eropa, Amerika, Jepang Malaysia dan Mesir. Hal ini dilakukan sebagai upaya bersama memberikan informasi sumber kopi yang langsung dari petani, sehingga petani menjadi bagian penting pengembangan kopi. Selain itu teknologi blokchain juga sebagai bagian penting costumer di luar negeri untuk mengetahui siapa petani kopi yang mereka minum.
Alko sendiri sudah melakukan pengembangan kopi di kawasan Solok Selatan Sumbar. Hasil kopinya sudah diekspor langsung oleh petani yang berasal dari kawasan itu.
Selain kesepakatan, dalam kesempatan itu juga digelar kegiatan penanaman bibit kopi serentak. Para pihak sepakat ingin menjadi pengembangan kopi di kawasan kaki Gunung Marapi jadi bagian penting dari gerakan serupa di sepanjang kawasan timur Sumbar. (*/SS)
—