Kejati Sumbar Tahan Plt Kabag Umum Dharmasraya, Diduga Korupsi Dana Operasional

Kejati Sumbar melakukan penahanan terhadap Ade Chandra, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Dharmasraya

Pihak Kejati Sumbar memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana operasional dengan tersangka Plt Kabag Umum Dharmasraya, Ade Chandra. [foto: Dharma Harisa]

Langgam.id - Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat (Kejati Sumbar) melakukan penahanan terhadap Ade Chandra, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Dharmasraya periode 2023, atas dugaan kasus korupsi penyalahgunaan dana operasional.

Penahanan dilakukan setelah penyidik menemukan bukti awal yang cukup mengenai tindak pidana korupsi yang dilakukan Ade Chandra (45), sebagaimana disampaikan Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Sumbar, Efendri Eka pada Selasa (29/10/2024).

Kasus ini berawal dari dugaan penyelewengan dana operasional yang dilakukan oleh Ade Chandra selama tahun 2023 saat menjabat Plt Kabag Umum di Kabupaten Dharmasraya.

Efendri mengatakan, Ade Chandra diduga menyalahgunakan aksesnya terhadap akun Bank Nagari milik Sekretariat Daerah yang seharusnya hanya dikuasai oleh bendahara pengeluaran.

"Dengan kode akses username dan password yang ia miliki, ia menarik anggaran kegiatan tanpa adanya Surat Pertanggungjawaban (SPJ)," katanya, Selasa (29/10/2024).

Dana tersebut, yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan operasional sekretariat, diduga dialihkan ke rekening pribadi Ade Chandra dan beberapa rekening lainnya untuk membayar utang pribadi serta digunakan dalam aktivitas judi daring.

"Modus operandi ini diperkirakan berlangsung secara bertahap dengan penarikan dana yang tidak disertai bukti laporan keuangan," ujarnya.

Menurut Kejati Sumbar, perbuatan tersangka telah menimbulkan kerugian negara yang signifikan. Berdasarkan audit awal, kerugian negara akibat tindakan Ade Chandra diperkirakan mencapai Rp3.098.589.344.

Dari total kerugian tersebut, pihak berwenang berhasil menyelamatkan dana sebesar Rp1.616.450.000 dan tambahan Rp49.200.000.

Efendri mengungkapkan, bahwa Ade Chandra berdasarkan hasil pemeriksaan langsung, ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) karena dikhawatirkan akan melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi perbuatannya.

Penahanan ini terangnya, sesuai dengan Pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang menjelaskan alasan subjektif dan objektif untuk menahan tersangka. Ancaman hukuman yang dihadapi Ade Chandra pun mencapai lebih dari lima tahun penjara, sehingga memenuhi syarat penahanan.

Ia mengatakan, Ade Chandra dijerat dengan dua pasal dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal primer yang disangkakan adalah Pasal 2 Ayat (1) juncto Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999, sebagaimana telah diperbarui melalui UU No. 20 Tahun 2021.

Pasal ini, kata Efendri, mengatur hukuman bagi tindak pidana korupsi yang menyebabkan kerugian negara, dengan ancaman pidana penjara paling singkat empat tahun dan denda yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Selain itu, sebagai alternatif, Ade Chandra juga disangkakan dengan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU yang sama. Pasal ini menjerat setiap orang yang sengaja memperkaya diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hukum dalam pengelolaan keuangan negara.

Pidana yang diatur di dalamnya juga memungkinkan ancaman penjara hingga 20 tahun, terutama apabila terbukti memperkaya diri sendiri secara signifikan. (*/yki)

Baca Juga

Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Setelah berkas acara pemeriksaan dinyatakan lengkap, Polda Sumbar melimpah tersangka dan barang bukti gadis penjual gorengan
In Dragon, Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan Segera Disidang
Penyidik Kejati Sumbar melakukan serah terima empat orang tersangka dugaan kasus korupsi jalan tol Padang-Sicincin ke JPU
4 Tersangka Korupsi Tol Padang-Sicincin Ditahan, JPU Segera Siapkan Surat Dakwaan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar mencatat sebanyak 12 daerah di Sumatra Barat terpapar PMK
103 Kasus PMK Ditemukan pada 12 Daerah di Sumbar dari November 2024-12 Januari 2025
Sempat tertinggal 1-0 dari Borneo FC pada babak pertama putaran kedua Liga 1 BRI Indonesia, Semen Padang FC balas skor jadi 1-3.
Berhasil Comeback, Semen Padang FC Keluar Zona Degradasi Usai Hajar Borneo
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden RI, Prabowo Subianto telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 lalu. Beberapa daerah di Sumbar
Belum Dilaksanakan, Program Makan Bergizi Gratis di Padang Tunggu Arahan Pusat