Kawasan Mandeh Direncanakan Punya Konservasi Lumba-lumba

Langgam.id - Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) direncanakan akan memiliki Konservasi Lumba-lumba.

Ilustrasi Lumba-lumba. [Foto: pixabay.com]

Langgam.id - Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) direncanakan akan memiliki Konservasi Lumba-lumba.

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, bakal didirikan Konservasi Lumba-lumba itu, mengingat perairan di kawasan Mandeh masih terbentang luas untuk dikembangkan dengan terobosan yang menarik.

"Kawasan Wisata Mandeh perlu dihangatkan kembali dengan menggaet pengembang. Mandeh masih menjadi under expose, under rated, perlu dihangatkan kembali. Konservasi Lumba-lumba ini bisa menjadi bahan daya tarik wisatawan, baik nasional maupun internasional," ujar Audy saat rapat bersama Founder PT. Meta Archipelago Hotels (PT. Martel) Dedi Sjahrir Panigoro, Kepala Dinas Pariwisata Luhur Budianda dan Kepala Biro Perekonomian Ria Wijayanti, di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (22/11/2022).

Menurut Audy, perlunya re-branding objek wisata andalan itu menjadi hal yang patut diutamakan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Mulai dari pengembangan, juga terobosan yang perlu segera diinisiasi, mengingat besarnya potensi pariwisata yang dapat dioptimalkan di Kawasan Mandeh.

"Kapal tenggelam di wilayah Mandeh, MV Boelongan, tempat biota laut yang jadi favoritnya orang diving juga bisa kenalkan lagi lewat konservasi. Saya harap Konservasi Lumba-lumba ini bisa segera terealisasi," ungkapnya.

Sementara itu, Firdaus yang mewakili PT. Meta Archipelago Hotels (PT. Martel) menyebutkan, bahwa Konservasi Lumba-lumba ini merupakan ide yang diusulkan oleh Dedi Sjahrir Panigoro selaku Founder PT. Martel.

Menurut Firdaus, pengembangan Kawasan Wisata Mandeh perlu mendapat dukungan dari pengembang guna mengoptimalkan daya tarik objek wisata. Ditambah lagi, konservasi tentu tidak luput dari Atraksi dan Edukasi sebagai nilai tambah dalam pengembangan objek wisata.

Baca juga: Menyaksikan Lumba-Lumba Berlompatan di Pulau Pandan

“Konservasi Lumba-lumba ini sebaiknya kita buat di tengah laut dan atraksi serta edukasinya di darat. Jadi wisatawan bisa melihat potensi kekayaan alam Sumatra Barat baik di laut maupun di darat," katanya saat memaparkan Plan Project Konservasi tersebut.

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

KKN di Nagari Siguntur Pessel, Mahasiswa Unand Diminta Bantu Atasi Stunting
KKN di Nagari Siguntur Pessel, Mahasiswa Unand Diminta Bantu Atasi Stunting
Paskibraka Pesisir Selatan Akan Gunakan Sepatu Lokal Katidiang pada HUT RI 2024
Paskibraka Pesisir Selatan Akan Gunakan Sepatu Lokal Katidiang pada HUT RI 2024
Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pesisir Selatan Tanam 100 Batang Pisang di Pekarangan Kantor
Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pesisir Selatan Tanam 100 Batang Pisang di Pekarangan Kantor
Sebanyak 122 wali nagari di Pesisir Selatan diperpanjang masa jabatannya menjadi 8 tahun. Pengukuhan ke-122 wali Bupati Pesisir Selatan,
122 Wali Nagari di Pesisir Selatan Diperpanjang Masa Jabatannya Jadi 8 Tahun
Wilayah Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) diguncang gempa dengan magnitudo 4,7 pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.39 WIB.
Gempa M 4,7 Guncang Pessel, BMKG: Akibat Adanya Aktivitas Sesar Lokal
Gempa bumi berkekuatan (magnitudo) 4,7 mengguncang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat pada Jumat (14/6/2024) pukul 12.39 WIB.
Gempa M 4,7 Mengguncang Pesisir Selatan Jumat Siang