Kata Ahli Geologi Soal Fenomena Tanah Kuburan Meninggi di Padang Pariaman

Kata Ahli Geologi Soal Fenomena Tanah Kuburan Meninggi di Padang Pariaman

Warga datang melihat kuburan yang tanahnya meninggi. (Foto: Screenshot Video Jurnalis Warga)

Langgam.id - Fenomena tanah kuburan meninggi terjadi di Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Hal ini membuat heboh masyarakat sekitar, begitu para ahli geologi menganggap kejadian cukup unik.

Sebab lokasi makam berada di dataran dan penjenuhan tanah hanya terjadi di lokasi tertentu. Menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar Dian Hadiyansyah, pergerakan tanah biasanya terjadi di lereng.

"Fenomena unik, karena pengangkatan tanah di kuburan. Kalau misalnya gerakan tanah, atau patahan geologi biasanya sejalur," kata Dian dihubungi langgam.id, Jumat (26/3/2021).

Gerakan tanah di lereng, kata dia, biasa terjadi akibat curah hujan yang tinggi kemudian masuk ke pori-pori bebatuan. Namun jika terjadi di datar hal ini perlu dilakukan kajian lebih lanjut dan mendalam.

"Kalau daerah datar saya belum bisa menyimpulkan ini pergerakan tanah. Ini unik. Kalau memang, harus adakan penelitian dengan kelengkapan data heuristik. Perlu penelitian lebih lanjut untuk fenomena ini," jelasnya.

Baca juga: Heboh Tanah Kuburan di Padang Pariaman Meninggi, Warga Ramai Mendatangi

Dian masih belum bisa memberikan kesimpulan pasti dalam fenomena ini. Dirinya akan mencoba mendorong rekan-rekan di IAGI untuk melakukan penelitian lebih dalam.

Sebelumnya, Wali Korong Sungai Asam, Anwar menyebutkan tanah kuburan semakin meninggi diketahui warga sejak seminggu belakang. Kuburan itu, kata dia, tanpa nama di batu nisan dan makam telah lama.

Hingga kini, warga yang penasaran terus berdatangan untuk melihat makam tersebut. "Sekarang tinggi tanah sudah mencapai 1,5 meter dengan diameter 3,5 meter," ujarnya.

Anwar mengatakan, setahun lalu tanah di tiga kuburan tersebut telah sempat mengalami perubahan. Hanya saja, tinggi tanah tidak seperti sekarang.

"Tanda-tanda untuk sengaja ditinggikan tidak ada. Sebab tidak ada bekas tanah yang diambil dari samping atau tanah didatangi. Kalau didatangi pasti rusak sekitar jalan menuju kuburan," tuturnya. (Irwanda/yki)

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar