Langgam.id – Karantina Sumatera Barat (Simbar) tengah melakukan pengujian terhadap hama penyakit ikan, khususnya virus Infectious Hypodermal And Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV) yang menyerang udang dan dapat menyebabkan kematian massal.
Kepala Karantina Sumbar Ibrahim mengatakan pengujian ini sangat penting untuk memastikan produk ikan dan udang yang diperdagangkan bebas dari IHHNV dan aman untuk dikonsumsi.
“Pengujian ini dilakukan dari ekstraksi sampel Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) untuk mendeteksi keberadaan virus IHHNV,” kata Ibrahim, dikutip dari Infopublik, Minggu (24/3/2024).
IHHNV merupakan virus yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui air, kontak langsung dengan udang yang terinfeksi, dan peralatan yang terkontaminasi.
Sampel CKIB diambil dari berbagai tempat di Sumatera Barat, termasuk tambak udang, pasar ikan, dan tempat pengolahan ikan.
Hasil pengujian IHHNV ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran virus dan melindungi kesehatan masyarakat.
Adapun, langkah-langkah pencegahan penyebaran IHHNv yakni, petani udang harus menerapkan biosecurity yang ketat di tambaknya, seperti menjaga kebersihan air dan lingkungan tambak, menggunakan desinfektan pada peralatan dan perlengkapan tambak, membeli benih udang dari sumber yang terpercaya, melakukan pengawasan dan monitoring kesehatan udang secara berkala, segera melaporkan kepada dinas terkait jika terdapat gejala penyakit pada udang.
Dampak virus ini jika tidak ditangani ematian massal udang, kerugian ekonomi bagi petani udang, dan gangguan terhadap ketahanan pangan.
Untuk itu, upaya yang dilakuka pemda antara lain adalah melakukan pengujian terhadap hama penyakit ikan, meningkatkan edukasi dan penyuluhan kepada petani udang tentang biosecurity, memberikan bantuan dan pendampingan kepada petani udang, dan memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap perdagangan produk perikanan
Dengan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, diharapkan penyebaran virus IHHNV dapat dikendalikan dan dampak negatifnya dapat diminimalkan. (*/Fs)