Langgam.id - Ancaman wabah Virus Corona yang telah masuk ke Indonesia tak menyurutkan niat Pemerintah Kota Padang untuk membatalkan agenda Pariwisata di daerah itu. Bahkan, beberapa event tetap akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Alfian menyebutkan, beberapa agenda pariwisata tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan karena belum ada larangan dari Pemerintah Pusat.
"Hingga saat ini, tidak ada agenda pariwisata yang kita batalkan. Karena memang belum ada larangan dari Pemerintahan Pusat. Kita (laksanakan) sesuai schedule," ujar Arfian saat dihubungi Langgam.id via telepon, Kamis (12/3/2020).
Dinatara agenda pariwisata yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat di Kota Padang, diantaranya yaitu Kompetisi Gulat Internasional se-Asia Pasifik. Event itu direncanakan mulai 7-12 April 2020 dan akan diikuti sebanyak tujuh negara.
"Peserta ada dari Negara Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Singapura, Malaysia, dan Myanmar. Rencana diadakan di GOR Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang," jelasnya.
Lalu, menurut Alfian, untuk event skala lokal yang tetap dilaksanakan, seperti Festival Bakcang dan Lamang Baluo. Agenda pariwisata ini akan berlangsung di kawasan Batang Arau, mulai 3-5 April 2020.
"Kalau festival Bakcang dan Lamang Baluo sudah menjadi agenda kalender tahunan Pariwisata Kota Padang," jelasnya.
Ia mengklaim, sejak wabah Virus Corona masuk ke Indonesia, belum berdampak ke sektor pariwisata. Sebab, memang di awal tahun, kunjungan wisatawan selalu rendah.
"Secara langsung, mungkin belum berdampak ke pariwisata. Karena memang pada umumnya, turis mancanegara sekitar bulan Juni sampai September (datang), umumnya ke Mentawai. Kebiasaan setiap tahun, Januari sampai Maret sedikit rendah (kunjungan wisatawan). Nah, mulai April hingga akhir tahun baru biasanya ramai. Memang kita lihat berbarengan setiap awal tahun (rendah) ditambah virus corona," ucapnya.
Meskipun demikian, Alfian mengungkapkan, Pendapat Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata sudah terealisasi mencapai 10 persen dari target tahun ini sebesar Rp4,6 miliar.
"Kita dari Dinas Pariwisata hanya distribusi yang dibebani. PAD kita dapat ada beberapa dari pajak hotel, restoran dan tempat hiburan itu khusus Bappeda memungut. Kalau kita hanya distribusi," katanya. (Irwanda/ZE)