Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Mairizon menilai teknologi RDF yang ubah sampah jadi energi listri itu ramah lingkungan.
Langgam.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Marizon menilai rencana pembangunan teknologi pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik melalui sistem Refuse Derived Fuel (RDF) ramah lingkungan.
Mairizon menanggapi hal itu karena adanya kritik Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Barat (Sumbar) yang menilai, bahwa menjadikan sampah RDF sebagai sumber listrik alternatif pengganti batu bara menimbulkan masalah baru.
Menurut Kepala Divisis Riset Walhi Sumbar, Andre Bustamar, pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah hanya akan menambah masalah, yang awalnya permasalahan tumpukan sampah dan over kapasitas di TPA Air Dingin, menjadi tercemarnya lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Ditanggapi Marizon, mengubah sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Padang, yang tiap harinya mencapai 600 ton untuk bahan bakar pembangkit listrik, merupakan langkah mendesak yang tak dapat dihindari lagi.
“Kalau tidak dilakukan kerja ekstrem, itu TPA Air Dingin akan penuh dalam empat tahun lagi,” ucap Mairizon.
Melalui sistem RDF, kata Marizon, sampah yang tidak dibakar begitu saja. “RDF itu bukan membakar sampah. Tapi sistem pemusnahan memakai bahan organik,” jelasnya.
Namun, Marizon juga sepakat dengan usulan Walhi Sumbar bahwa harus ada upaya serius dalam pengurangan sampah. “Konsep pengurangan ini saya setuju. Tapi, memang belum maksimal karena anggaran masih terfokus di penanganan. Anggaran pengurangan sedikit sekali. Kalau fokus di pengurangan (sampah-red) yang di lapangan tak terkejar, karena anggaran terbatas,” paaprnya.
Lalu, lanjut Mirizon, pemerintah tidak mungkin membiarkan sampah yang terus bertambah, dan tidak dikelola menjadi bahan bakar energi. “Apakah akan dibiarkan sampah ini bertumpuk terus menerus,” katanya.
Sementara itu, Mochamad Syamsiro dari Center for Waste Management & Bioenergy mengatakan, penerapan teknologi RDF untuk bahan bakar pembangkit listrik menerapkan teknologi ramah lingkungan. Ia menilai, potensi lepasnya dioksin dari pembakaran sampah dapat dihindari.
“Untuk menangani polusi yang dihasilkan dari proses pembakaran di insinerator, mesin harus dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang terdiri atas tiga alat utama, yaitu unit pengolahan gas buang, unit pengolahan limbah cair, dan unit penanganan odor,” ujar Syamsiro dalam artikel berjudul Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
“Pemisah debu siklon dipasang di sisi keluar gas buang untuk mengumpulkan partikulat dalam gas buang. Bag house filter dipasang di ujung unit penanganan gas,” jelasnya.
Baca juga: Pembangunan PLTSa di Padang Ancam Nasib Puluhan Pemulung di TPA Air Dingin
Ia melanjutkan, setelah melewati pemisah siklon kemudian komponen asam dieliminasi melalui scrubber semikering diikuti penurunan suhu dan kemudian masuk ke bag house untuk menghilangkan partikulat.
—