Langgam.id - Pelajar dan masyarakat di Jorong Lombok, Ujung Gading, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat segera menuntaskan pembangunan jembatan darurat. Jembatan gantung penghubung antar kampung di daerah tersebut rusak diterjang banjir pada awal September 2020.
Akibat kerusakan jembatan, pelajar dan masyarakat di daerah itu menyeberangi dengan cara menyingsingkan baju dan membuka sepatu. Meski terbilang berbahaya mereka mengaku terpaksa. Sementara saat curah hujan tinggi mereka tidak bisa lagi melintas karena terlalu berbahaya.
Salah seorang pelajar Windi, yang sudah beberapa hari belakangan ini menyeberang Sungai Batang Bayang tersebut berharap jembatan darurat segera dibangun. Sebab, Ia bersama puluhan pelajar lainnya harus berangkat dan pulang sekolah melewati jembatan itu. Saat debit air sungai meningkat mereka terpaksa memutar jauh, bahkan memilih meliburkan diri.
"Kemarin sudah ada alat berat yang bekerja dan jembatan lama sudah dibongkar, semoga segera dibangun jembatan darurat," ujarnya.
Windi mengaku takut melintasi sungai tanpa jembatan atau pengamanan. Saat hendak melintas dia memperhatikan kondisi debit sungai dan memilih menyebarang bersamaan dengan yang lainnya atau meminta bantuan masyarakat sekitar.
"Saya sering meminta bantuan kawan-kawan atau keluarga kalau akan menyeberang," sebutnya.
Sementara itu, pasca banjir dan putusnya jembatan gantung, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat sudah melakukan peninjauan dan sejumlah perbaikan. Seperti melakukan pembersihan sekitar lokasi dan aliran sungai, serta membongkar jembatan gantung yang rusak.
Baca juga: Puluhan Rumah di Lembah Melintang Pasaman Barat Direndam Banjir
Berdasarkan informasi dari Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman Barat Edi Busti beberapa waktu lalu, jembatan gantung tersebut akan di segera diperbaiki dan diupayakan pembangunan jembatan darurat. Sedangkan pembangunan permanen akan diusulkan untuk jangka panjang.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Nagari Ujung Gading Bripka Rizki mengatakan, pasca kerusakan jembatan dan banjir, dia bersama Babinsa dan masyarakat sudah berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelajar yang melintas di lokasi agar berhati-hati. Bahkan, dirinya sudah meminta warga sekitar sungai dan jembatan memperhatikan dan memperhatikan masyarakat yang melintas.
"Kami sudah menghimbau kepada masyarakat agar waspada saat melintas dan jangan memaksakan diri," tegasnya.
Rizki menambahkan, hingga hari ini kerjasama masyarakat perlu diapresiasi karena sudah saling menjaga dan meningkatkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Saat melintas pelajar harus didampingi oleh orang dewasa dan melihat debit air.
"Mari kita bersama-sama menjaga dan berharap jembatan darurat segera selesai, karena sedang dikerjakan Pemda," ujarnya.(Ian/ABW).