Jelang Sahur Terakhir Ramadan 1422 H, Gempa Magnitudo 4,9 Terjadi di Mentawai

Jelang Sahur Terakhir Ramadan 1422 H, Gempa Magnitudo 4,9 Terjadi di Mentawai

Pusat Gempa Magnitudo 4,9 di Mentawai. (Peta: BMKG)

Langgam.id - Berdekatan dengan waktu menjelang sahur terakhir pada Ramadan 1422 H untuk umat Islam yang menunaikan ibadah puasa di Sumatra Barat (Sumbar), gempa Magnitudo 4,9 terjadi di Kepulauan Mentawai.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di akun resmi dan aplikasi Infogempa merilis, gempa tersebut terjadi pada pukul 03:44:42 WIB. Gempa tepatnya terjadi pada koordinat 1.60 Lintang Selatan dan 99.26 Bujur Timur.

Titik tersebut, sekitar 61 km di arah Barat Laut Tua Pejat, ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai atau 164 km arat barat daya Padang. Gempa yang masuk kategori dirasakan tersebut, menurut BMKG, terjadi pada kedalaman 17 kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam rilisnya menyebutkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Informasi awal, gempa bumi ini berkekuatan Magnitudo 5,1. Selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Magnitudo 4,9.

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar nailk (thrust fault).

Bambang menyebut, getaran gempa dirasakan di Padang I-II MMI (Modified Mercalli Intensity). Getaran jenis ini biasanya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Di Siberut dirasakan II-III MMI, kategori ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Hasil monitoring BMKG, hingga pukul 04.22 WIB belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock). Juga belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," kata Bambang. (*/SS)

Baca Juga

Simulasi Gempa dan Tsunami di Padang Diikuti 800 Siswa Lebih
Simulasi Gempa dan Tsunami di Padang Diikuti 800 Siswa Lebih
Selama periode 19-25 April 2024, terdapat 12 kali gempa terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Di periode ini, terdapat
12 Kali Gempa Terjadi di Sumbar Periode 19-25 April 2024, Satu Dirasakan Warga
Gempa dengan magnitudo 4,6 mengguncang Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) pada Senin (22/4/2024) sekitar pukul
Gempa M4,6 Guncang Pessel, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Selama Maret 2024, terdapat 105 kali kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Frekuensi gempa terbesar
BMKG: 105 Kali Gempa Terjadi di Sumbar Selama Maret 2024
Sebanyak 39 kali gempa terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 22-28 Maret 2024. Selama periode ini
Periode 22-28 Maret 2024, 39 Kali Gempa Terjadi di Sumbar
Sebanyak 39 kali gempa terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 22-28 Maret 2024. Selama periode ini
19 Kali Gempa Terjadi di Sumbar pada Periode 15-21 Maret 2024