Jelang Ramadan, Objek Wisata Kapalo Banda Taram di Limapuluh Kota Diserbu Pengunjung

Jelang Ramadan 2024/1445 Hijriyah, objek wisata Kapalo Banda Taram di Kabupaten Limapuluh Kota ramai dikunjungi masyarakat pada Sabtu

Suasana objek wisata Kapalo Banda Taram yang ramai dikunjungi masyarakat jelang Ramadan. [foto: Kuratul Ani]

Langgam.id - Jelang Ramadan 2024/1445 Hijriyah, objek wisata Kapalo Banda Taram di Kabupaten Limapuluh Kota ramai dikunjungi masyarakat pada Sabtu (9/3/2024).

Meskipun debit air sungai lebih tinggi dari pada biasanya, namun tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk mengunjungi objek wisata Kapalo Banda Taram tersebut.

Di antara masyarakat yang datang ke objek wisata Kapalo Banda Taram tersebut, selain berwisata, mereka ada yang datang untuk melakukan tradisi balimau jelang puasa Ramadan.

Diketahui, dalam menyambut bulan suci Ramadan, balimau menjadi tradisi yang sudah melekat pada masyarakat Minangkabau.

Balimau merupakan tradisi di Minangkabau, dimana masyarakat mandi di sungai menggunakan jeruk untuk membersihan diri menjelang Ramadan. Namun, seiring dengan zaman, aturan adat yang berkaitan dengan balimau tidak sekaku pada masa dulu.

Masyarakat menganggap balimau hanya sebatas membersihkan diri menjelang Ramadan dan tidak perlu menggunakan jeruk. Bahkan bagi beberapa orang, balimau dianggap sebagai kegiatan berwisata.

"Sebenarnya balimau itu tidak ada dalam ajaran Islam, hanya sebuah tradisi di Minangkabau untuk membersihkan diri menyambut bulan puasa sekaligus sebagai hiburan dan wisata," ungkap Leni, salah satu pengunjung Kapalo Banda Taram yang berasal dari Piladang.

Leni mengungkapkan, bahwa ia datang ke objek wisata Kapalo Banda Taram bersama keluarganya.

Meski hujan deras mengguyur kawasan Limapuluh Kota sehari sebelumnya yang mengakibatkan debit air menjadi tinggi, namun hal ini sama sekali tidak menyurutkan niat Leni untuk mengunjungi objek wisata tersebut.

"Awalnya memang was-was lihat berita banjir, tapi anak saya sangat ingin pergi, akhirnya kami memutuskan untuk melihat langsung keadaan, ternyata masih aman untuk bermain air," tutur Leni.

"Biasanya saya ke sini sekali sebulan dan biasanya air di penyebrangan hanya sebatas mata kaki, tapi sekarang sampai betis," ucap Leni yang mengaku debit air memang mengalami peningkatan.

Berdasarkan pantauan Langgam.id, pengunjung Kapalo Banda Taram sangat ramai memadati sepanjang aliran sungai. Kebanyakan yang bermain air adalah anak-anak dan orang tua mereka memantau dari pondok-pondok di pinggir sungai.

"Hari-hari biasa memang ramai, tapi sekarang sangat ramai karena mau memasuki bulan puasa juga," kata salah satu pedagang di Kapalo Banda Taram. (Kuratul Ani/yki)

Baca Juga

Pemerintah daerah dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatra Barat telah mempersiapkan sejumlah destinasi wisata unggulannya di momen libur .
3 Destinasi Wisata Unggulan Menarik di Solok Selatan saat Libur Lebaran, Apa Saja?
Zakat fitrah merupakan zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan, sebelum
Kapan Waktu Terbaik Melaksanakan Zakat Fitrah?
Bulan Ramadan 1445 Hijriah akan memasuki 10 malam yang terakhir. Oleh karena itu dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dengan berdzikir,
4 Amalan Agar Dapat Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah selama bulan Ramadan. Salah satu ibadah sunnah yang biasa dilakukan yaitu salat tarawih.
Begini Sejarah Awal Mula Penamaan Salat Tarawih
Sebanyak delapan warung makan ditertibkan oleh personel Satpol PP karena memfasilitasi makan siang di tempat. Penertiban itu dilakukan
Buka Siang Hari Ramadan, 8 Warung Makan di Padang Ditertibkan
Sahur merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah puasa. Saat sahur menjadi salah satu momen yang
Apakah Masih Boleh Makan Sahur di Waktu Imsak? Begini Penjelasannya