Langgam.id - Sebanyak 11 tokoh telah mendaftarkan diri untuk menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat (Sumbar) lewat koalisi poros baru yang digawangi Partai Golkar, PKB dan Nasdem.
Baca juga: 3 Partai Bentuk Poros Baru, Buka Pendaftaran Bursa Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumbar
Perwakilan koalisi poros baru Mazmuizer Dt Gamuak mengatakan, koalisi poros baru telah membuka pendaftaran selama 4 hari atau sejak Kamis (6/8/2020) dan ditutup hari ini, Minggu (9/8/2020).
"Hari ini, hari terakhir pendaftaran koalisi poros baru. Ada dua orang yang mendaftar hari ini dan total semuanya sudah 11 orang mendaftar," katanya, Minggu (9/8/2020).
Para tokoh yang mendaftar masing-masing, Fauzi Bahar, Gusmal, Suherman, Syamsu Rahim, Taufik Ronaldo, Doni Oscaria, Fakhrizal, Genius Umar, Aldi Taher, Faldo Maldini, dan Febby Dt Bangso.
Pihaknya dengan tim juga sudah menyusun skedul selanjutnya. Setelah rapat malam ini, pada Selasa dan Rabu (12/8/2020) direncanakan akan melaksanakan presentasi visi dan misi para calon bersama ketiga ketua partai koalisi PKB, Golkar, dan Nasdem.
"Kita dari partai akan persentasi hasil survei yang juga sedang jalan hari ini, kemudian ketua partai pergi ke DPP masing-masing dan melaporkan hasil kerja poros baru, baru kita sosialisasi," katanya.
Sebelumnya, juga direncanakan ada mantan bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe yang bakal mendaftar. Namun berdasarkan komunikasi terbaru ia menyampaikan tidak jadi mendaftar.
Selama pendaftaran, juga ada calon yang mendaftar berpasangan seperti Fakhrizal-Genius Umar dan Faldo Maldini-Febby Dt Bangso. Mengenai adanya calon yang berpasangan itu, menurutnya bisa saja nantinya mereka benar-benar berpasangan. Hal itu jika dinilai secara survei memang layak dan berpeluang memenangkan pilkada.
"Bisa-bisa saja, politik ini dinamis, cikal bakal kita menetapkan adalah hasil survei, jika tidak mungkin maka tidak dilaksanakan, tapi jika memungkinkan bisa saja berpasangan," katanya.
Koalisi poros baru menargetkan semua tahapan segera selesai dan deklarasi dilakukan antara 28-30 Agustus. Setelahnya dilanjutkan sosialisasi kepada masyarakat.
Selain itu, hari ini menurutnya juga ada pihak Nasrul Abit yang mengambil formulir pendaftaran, jika tidak mengembalikan formulir, maka pendaftaran ditutup pada pukul 16.00 WIB. Namun hingga pukul 17.00 WIB, Nasrul Abit tidak datang ke sekretariat poros baru.
"Mungkin pak NA butuh dukungan parlemen lebih banyak, sehingga kalau banyak dukungan di parlemen kan lebih mudah membuat kebijakan," katanya. (Rahmadi/ICA)