Hujan Lebat Beberapa Hari Terakhir, Nelayan di Padang Tak Bisa Melaut

dkp nelayan, nelayan tarusan

Nelayan di Pesisir Selatan. (Foto: Istimewa))

Langgam.id - Cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat (Sumbar). Akibatnya, nelayan tradisional di Kota Padang pun tidak bisa melaut.

Salah seorang nelayan tradisional di kawasan Pantai Purus Padang Nursyam Oyong (57) mengatakan dalam seminggu belakangan dirinya hanya dua kali saja melaut. Itupun tidak jauh dari pantai karena cuaca hujan dan ia segera kembali ke daratan.

"Cuma dua kali ke laut, itupun cepat pulang karena ombak tinggi, jadi kalau ombak tinggi langsung pulang, takut kena resiko," katanya Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Hujan Lebat Berpotensi 2 Hari ke Depan, Masyarakat Sumbar Diminta Waspadai Banjir

Ia mengatakan pada umumnya nelayan saat ini tidak berani melaut karena cuaca hujan lebat yang terjadi hampir setiap hari. Kalaupun dipaksakan melaut sebentar,hasil tangkapan juga tidak banyak.

"Perahu saya menggunakan mesin tempel, jadi kalau pagi cuaca bagus saja sebentar saya berangkat melaut. Itu pun tidak bisa lama, kalau cuaca berubah dan tidak memungkinkan segera kembali ke daratan," ujarnya.

Selama tidak bisa melaut dia mengisi kegiatan hanya memperbaiki perahu atau peralatan lain untuk memancing ikan. Kemudian mengerjakan kegiatan lainnya yang bisa menghasilkan uang.

Apalagi saat tidak melaut dirinya tidak menerima pemasukan. Efek lainnya, ikan hasil tangkapan harganya juga dinaikkan mencapai 15 persen dari biasanya.

"Mudah-mudahan cuaca beberapa hari ke depan bagus. Sehingga kami para nelayan bisa kembali melaut untuk menghidupi keluarga dan membayar pinjaman selama tidak bisa melaut seminggu terakhir ini,"ujarnya.

Sementara nelayan lainnya, Antoni, (38) mengatakan, dia tidak bisa melaut selama seminggu terakhir karena tingginya gelombang laut tinggi dan cuaca hujan lebat.

"Sudah seminggu belakangan tidak bisa melaut karena kondisi cuaca ekstrem saat ini. Terlebih perahu saya menggunakan mesin rakitan bukan mesin tempel, sehingga sama sekali tidak bisa melaut," katanya.

Ia menambahkan, selama tidak bisa melaut, dia hanya mengisi waktu dengan memperbaiki perahu dan peralatan memancing ikan. Sementara agar bisa tetap menghidupi keluarga dia terpaksa harus meminjam uang kepada tetangga atau famili.

"Selain itu, kalau ada kerjaan lain ya itu yang kita kerjakan. Seperti berkuli misalnya, itu pun kalau ada. Kalau tidak ya kita berpandai-pandai agar keluarga bisa tetap makan. Saat pandemi covid-19 ini, semuanya memang serba sulit," ujarnya. (Rahmadi/ABW)

 

 

Baca Juga

Sejumlah wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat pada Sabtu-Minggu (22-23/2/2025). Dilansir dari BMKG
Hari Ini dan Besok, Wilayah di Sumbar Ini Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
Fadly Amran Calon Wali Kota Padang
Profil Fadly Amran, Wali Kota Padang Termuda
Fadly Amran Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Padang, Segera Realisasikan Visi dan Misi
Fadly Amran Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Padang, Segera Realisasikan Visi dan Misi
Temui Dinas Bmcktr Sumbar, Wakil Ketua DPRD Agam Aderia: Perbaikan Jalan Padang Luar dan Baso Dilanjutkan
Temui Dinas Bmcktr Sumbar, Wakil Ketua DPRD Agam Aderia: Perbaikan Jalan Padang Luar dan Baso Dilanjutkan
Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: 80 persen nelayan di Kota Padang masih menggunakan alat tangkap tradisional.
Hasil Tangkap Ikan di Padang Turun 40 Persen
Sejumlah wilayah di Sumatra Barat (Sumbar) masih berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat pada Selasa (28/1/2025).
Sejumlah Wilayah di Sumbar Berpotensi Hujan Lebat Besok, Mana Saja?