Langgam.id - Memasuki H-2 jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, masyarakat mulai menyerbu toko-toko pakaian untuk memenuhi kebutuhan lebaran di tengah pandemi coronavirus disease (covid-19).
Salah satu lokasi yang diserbu masyarakat berada di Jalan Gajah Mada, Gunung Pangilun, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Dari pantauan langgam.id, hingga pukul 23.00 WIB beberapa titik lokasi kawasan tersebut masih dikerumuni masyarakat.
Kondisi ini juga membuat arus lalu lintas tersendat. Seperti halnya di lapak pakaian di dekat SDN 03 Alai hingga di distro-distro kawasan Gunung Pangilun.
Masyarakat yang berbelanja pun juga mengabaikan protokol kesehatan, seperti physical distancing hingga tidak memakai masker. Hal ini jelas melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khusunya Kota Padang.
Sejumlah distro juga telah menyediakan tempat cuci tangan, namun masyarakat yang datang jarang memanfaatkannya.
Ratusan masyarakat juga terpantau berkerumun di kawasan Simpang Anduring. Salah satu lokasi padat pengujung adalah toko baju Zombie. Toko tersebut memang sedang mengadakan diskon jelang lebaran.
Sebuah tenda didirikan tepat di depan toko dan bertuliskan pengumuman diskon. Bahkan dengan Rp100 ribu, pembeli bisa mendapatkan tiga lembar baju.
Puluhan orang berdekatan rapat. Mereka saling berburu baju di toko tersebut. Selain di luar, di dalam toko tampak puluhan orang mondar-mandiri mencari pakaian baru. Kondisi ramai mulai tampak sekitar pukul 21.00 WIB.
Kontak fisik tidak dapat dihindari dari kerumunan tersebut. Baik antara penjual dengan pembeli, sesama pembeli hingga tukang parkir pun berinteraksi seperti tidak sedang terjadi apa-apa.
Kondisi ramai juga terjadi disepanjang deretan toko tersebut. Akibatnya, arus kendaraan di jalan sekitar Simpang Anduring tersendat.
Salah seorang pedagang, Rita mengatakan pengunjung yang datang cukup ramai, namun tetap lebih sepi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu orang sejak awal kita buka sudah ramai, kalau sekarang baru beberapa hari ini saja. Awal-awal orang masih takut karena PSBB," katanya.
Seperti diketahui, Kota Padang menjadi lokasi penyebaran virus covid-19 terbanyak di Sumbar. Hingga Jumat (22/5/2020), terhitung 279 kasus positif di Padang. Rincinya, 17 orang meninggal dunia, 87 sembuh, dirawat 96, isolasi di rumah 34 dan karantina 14. Sementara tracing orang tanpa gejala berjumlah 36 orang. (Irwanda/Rahmadi/ICA)