• Masuk
  • Daftar
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Langgam.id
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
Langgam.id
Home Berita

Guru Besar Ekonomi: Dampak Kunjungan Kepala Daerah ke Luar Negeri Bisa Dinilai dari 3 Hal

Rahmadi
04/07/2019 | 17:46 WIB
A A
Ilustrasi - grafik ekonomi. (Foto: pixabay.com)

Ilustrasi - grafik ekonomi. (Foto: pixabay.com)

Langgam.id – Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan, untuk melihat dampak ekonomi dari kunjungan kepala daerah ke luar negeri, bisa dilihat dari nilai ekspor, investasi dan jumlah wisatawan dari negara tersebut.

Demikian dikatakan Prof Syafruddin dalam perbincangan dengan Langgam.id, Kamis (4/7/2019).

Baca Juga

Tanggapan Gubernur Sumbar Soal Mark Up Nilai yang Dilakukan SMPN 1 Padang

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Gubernur Sumbar Ucapkan Duka

Hasil investasi dari negara lain, menurutnya, dapat dinilai. Caranya dengan melihat kemana saja negara yang dikunjungi kepala daerah baik gubernur, walikota, maupun bupati dan melihat dampak setelah kunjungan dilakukan.

“Coba saja lihat, ada tidak peningkatan ekspor ke negara itu. Kalau tidak ada maka tidak ada artinya. Kalau ada maka berarti itu ada manfaatnya,” katanya.

Selain peningkatan ekspor, juga dapat dinilai dengan meningkatnya investasi datang dari negara yang dikunjungi.

Kemudian, peningkatan kunjungan wisatawan dari negara yang dikunjungi. Kalau tidak ada maka dapat dilakukan evaluasi terutama oleh DPRD Sumbar yang mengatur anggaran untuk melakukan kunjungan.

“Investasi kalau memang butuh dari luar negeri tentu bisa dilakukan. Artinya investasi harus bisa memberikan solusi untuk Sumbar,” katanya.

Syafruddin mengatakan, untuk memajukan sumbar tidak harus dengan investasi dari negara lain. Tetapi dapat dilakukan dengan menghimpun tabungan domestik baik negara, pemerintah daerah, maupun masyarakat bisnis.

“Kalau kita memang tidak mampu mengorganisir, barulah kasih ke negara lain. Contohnya BUMD dan bisnis swasta Sumbar. Sudahkah kita nilai kapasitasnya? Apakah benar tidak mampu,” katanya.

Ia mencontohkan, hal yang tidak mampu, seperti menghidupkan kembali jalur kereta api di Sumbar. Untuk urusan seperti ini bisa negara lain berinvestasi. “Untuk meningkatkan perekonomian semua moda transportasi harus dihidupkan,” tuturnya.

Menurut Syafruddin, keadaan ekonomi di Sumbar saat ini biasa saja. Laju pertumbuhan ekonomi sekitar 5 hingga 5,5 persen. Hal tersebut mengikuti pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, pemerintah bisa melibatkan para ahli untuk meningkatkan perekonomian Sumbar.

Menurutnya pemerintah bisa dikatakan bagus jika berhasil meningkatkan perekonomian Sumbar sebanyak 7 persen. Pemerintah juga harus mampu meningkatkan semua moda transportasi sebagai salah satu indikator meningkatkan perekonomian. Misalnya menghidupkan kembali jalur kereta api di Sumbar.

“Karena jalur kereta api merupakan infrastruktur yang sangat diperlukan untuk mengangkut produksi ke kota atau ke daerah lain, kalau perlu disambungkan ke luar daerah seperti Bengkulu, Jambi dan Riau,” katanya.

Ia berharap agar pemerintah bisa meningkatkan perekonomian Sumbar tumbuh hingga 7 persen dengan menggunakan kekuatan sendiri. Ia juga ingin tahu mengapa pemerintah Sumbar tidak mampu membuat perekonomian tumbuh sampai 7 persen. (Rahmadi/HM)

Tags: EkonomiEkonomi SumbarGubernur Sumbar
BagikanTweetKirim

Baca Juga

Tanggapan Gubernur Sumbar Soal Mark Up Nilai yang Dilakukan SMPN 1 Padang

Tanggapan Gubernur Sumbar Soal Mark Up Nilai yang Dilakukan SMPN 1 Padang

30/06/2022 | 10:27 WIB
Ujicoba Kedua Tour De Java, Semen Padang FC Imbang Lawan Persikab Bandung

Uji Coba Kedua Tour De Java, Semen Padang FC Imbang Lawan Persikab Bandung

30/06/2022 | 09:46 WIB
belum-sanggup-tunaikan-haji-ini-amalan-10-hari-jelang-idul-adha

Belum Sanggup Tunaikan Haji, Ini Amalan 10 Hari Jelang Idul Adha

30/06/2022 | 08:03 WIB
Langgam.id - Gubernur Sumara Barat (Sumbar) menyebutkan harga Minyak Goreng (Migor) Curah di Pasar Raya Padang sudah cenderung stabil.

Mahyeldi: Harga Migor Curah di Pasar Raya Padang Sudah Stabil, Rp14 Ribu Per Kilogram Jika Pakai Jeriken

29/06/2022 | 22:09 WIB

Discussion about this post

Terpopuler

Langgam.id - Manajemen Semen Padang FC sempat ingin menjadikan Stadion Utama Sumbar sebagai kandang tim untuk mengarungi Liga 2 2022.

Sempat Dilirik, Ini Alasan Semen Padang FC Tak Pilih Stadion Utama Sumbar sebagai Kandang

28/06/2022 | 13:45 WIB
Gamawan Fauzi Diperiksa KPK Sebagai Saksi Terkait Kasus e-KTP

Gamawan Fauzi Diperiksa KPK Sebagai Saksi Terkait Kasus e-KTP

29/06/2022 | 14:23 WIB
Langgam.id - Sejumlah orang tua mengadu ke Ombudsman soal kecurangan berupa pendongkrakan nilai oleh siswa unuk PPDB Online SMA SMK 2022.

Penjelasan Kepala SMPN 1 Padang Soal Tuduhan Nilai Siswa Didongkrak untuk PPDB Online

27/06/2022 | 13:08 WIB
Langgam.id - Sejumlah wali kelas SMPN 1 Padang mengakui telah mendongkrak nilai puluhan siswanya agar lolos jalur prestasi PPDB Online.

Didatangi Anggota Dewan, Guru SMPN 1 Padang Akui Dongkrak Nilai 50 Siswanya untuk PPDB

29/06/2022 | 19:50 WIB
Merasa Jadi Korban Mark Up Nilai, Puluhan Wali Murid SMPN 1 Padang Mengadu ke DPRD Sumbar

Merasa Jadi Korban Mark Up Nilai, Puluhan Wali Murid SMPN 1 Padang Mengadu ke DPRD Sumbar

29/06/2022 | 09:46 WIB
Langgam.id

Berita  •  Khas  •  Palanta  •  Kolom

Ikuti Kami

Copyright 2019-2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Tentang  •  Kerjasama & Iklan  •  Pedoman Media Siber  •  Ketentuan Privasi  •  Indeks 

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • Masuk
  • Daftar

Copyright 2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Selamat datang

Silakan masuk ke akun anda

Forgotten Password? Daftar

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In