Langgam.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengajak ribuan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) priode ke-49 tahun 2023 untuk ikut selesaikan persoalan stunting.
Hal itu disampaikan saat pelepasan 2.281 mahasiswa KKN UIN IB Padang di Aula Gedung J Kampus III Sungai Bangek, Kota Padang, Senin (10/7/2023).
Menurut Mahyeldi, keterlibatan mahasiswa UIN IB Padang tahun 2023 sebagai peserta KKN terpadu bersama dengan mahasiswa PTN dan PTS kali ini, hemat saya adalah solusi yang tepat dalam menangani kasus stunting.
"Khususnya yang terjadi saat ini mengambil lokus atau lokasi khusus di Kabupaten Pasaman Barat," ujar Mahyeldi.
Lalu, Mahyeldi juga mengapresiasi mahasiswa yang saat ini ber-KKN. "Kegiatan ini adalah langkah awal menjadi calon pemimpin. Dan, sebelum betul-betul menjadi pemimpin kemampuannya harus di uji terlebih dahulu mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Apa yang dialami dan dikerjakan pada masa Rasullah SAW, ke-ilmuan dan kemampuan sebagai utusan Allah memang mengalami banyak tantangan dan rintangan," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Mahyeldi, persoalan yang ditemui di lapangan merupakan dinamika yang harus di lalui oleh seorang calon pemimpin.
"Khusus mahasiswa dan segenap sivitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, saya mengajak untuk betul-betul serius menyukseskan program dari pemerintah pusat hingga ke daerah dalam meminimalisir kasus stunting ini. Sampaikan pesan hidup sehat dan baik serta bagaimana menjadi warga yang baik dengan argument yang jelas kepada setiap anggota masyarakat, khususnya di Kabupaten Pasaman Barat," jelsnya.
Untuk memberikan nasehat tentang hidup yang teratur dan baik sesuai tuntunan ajaran agama Islam, kata Mahyeldi, adalah melalui mahasiswa UIN IB Padang.
Baca juga: Pesan Rektor untuk 2.281 Mahasiswa yang Akan KKN
"Secara teori ke-ilmuan itu telah dipelajari secara baik dari dosen-dosen yang profesional pula. Artinya, kalau sudah ulama yang intelektual menyampaik wasiat ajaran Islam, maka pasti di dengar oleh umat dan jemaah di surau atau di masjid lokasi kita ber-KKN. Karena ini adalah bagian kita. Sementara untuk program lainnya diluar kajian agama adalah mahasiswa perguruan tinggi lainnya yang juga terlibat dalam KKN kali ini," katanya. (*/adv)