Langgam.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Peran BUMN dalam Pembangunan Berkelanjutan: Strategi Pemanfaatan Kekayaan Negara yang Dipisahkan" pada Selasa (17/9/2024).
Seminar nasional tersebut terselenggara berkat kerja sama FEB UNAND dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), serta IIGF Institute.
Tiga narasumber dihadirkan dalam seminar ini, yakni Hendro Nugroho, Kepala Seksi Kekayaan Negara yang Dipisahkan DJKN, Dr. Fajri Adrianto, SE, M.Bus, Dosen UNAND, dan Dwi Susanto, Vice President Environment and Social PT PII.
Ketiganya memaparkan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga berkontribusi maksimal untuk pembangunan.
Dekan FEB Universitas Andalas, Dr. Fery Andrianus, M.Si., menyampaikan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-67 ini mencakup berbagai seminar baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia berharap kegiatan ini memberikan wawasan baru tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi dosen. "Semoga seminar ini berkontribusi dalam memberikan pemahaman mengenai pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan demi pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Seminar ini bertujuan mendorong partisipasi aktif perguruan tinggi dan sektor terkait dalam memperkuat regulasi dan kebijakan guna menciptakan ekosistem pembangunan yang tangguh, inklusif, dan merata.
Selain potensi besar BUMN dalam mendukung pembangunan, seminar juga mengangkat tantangan terkait optimalisasi peran BUMN, terutama dalam menyeimbangkan keuntungan perusahaan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dalam sesi diskusi interaktif, beberapa peserta menyoroti kendala yang dihadapi BUMN, seperti keterbatasan efisiensi operasional, keterlibatan sektor swasta yang masih terbatas, serta tantangan dalam menyelaraskan strategi bisnis dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dr. Ratna Widianingrum, Kepala IIGF Institute, menekankan tiga hasil yang diharapkan dari seminar ini yaitu memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dari berbagai pihak, dan mendorong kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam menciptakan kebijakan yang lebih efektif.
Seminar ini juga digelar dengan tujuan untuk membahas dan memperdalam pemahaman mengenai peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama melalui pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
PT PII, sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, memainkan peran penting dalam memastikan proyek-proyek infrastruktur publik di Indonesia dapat berjalan dengan baik melalui skema pembiayaan kreatif serta didukung melalui penjaminan pemerintah.
Vice President Environment and Social PT PII Dwi Susanto mengatakan bahwa PT PII sebagai salah satu SMV, memiliki peran strategis dalam memberikan penjaminan pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan juga pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional.
"Mandat PT PII dilakukan untuk dapat mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.
Untuk diketahui, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pada 30 Desember 2009 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendorong partisipasi Badan Usaha dalam pembangunan infrastruktur nasional melalui dukungan kebijakan, instrumen dan kerangka fiskal di tengah keterbatasan anggaran Pemerintah.
Sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu RI, PT PII memiliki mandat sebagai penyediaan penjaminan Pemerintah dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Selain itu, PT PII juga menyediakan penjaminan untuk pinjaman langsung BUMN kepada lembaga Keuangan Internasional dan menyediakan Penjaminan dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta Penjaminan Korporasi.
Selain itu, PT PII juga berperan dalam membantu penyiapan proyek dan pendampingan transaksi/Project Development Facility (PDF).
Sampai dengan September 2024, PT PII telah memberikan penjaminan atas 53 proyek (35 KPBU & 18 Non-KPBU) di 7 (tujuh) sektor yaitu Jalan, Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, Air Minum, Pariwisata, Transportasi dan Konservasi Energi dengan total nilai investasi lebih dari Rp538 triliun.
Selain memperdalam pemahaman tentang pengelolaan kekayaan negara, seminar nasional ini juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha. Salah satu inisiatif yang didorong oleh IIGF Institute, unit think tank dari PT PII, adalah pembentukan University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID).
Universitas Andalas, sebagai anggota UNIID, menjadi mitra strategis dalam mengembangkan solusi yang inovatif untuk tantangan infrastruktur publik di Indonesia. (*/Fs)