Fateta Unand Angkat Pamor Masakan Minang

Fateta Unand Angkat Pamor Masakan Minang

Dok. Panitia

Langgam.id - Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas angkat pamor masakan minang yang bertebaran di rumah makan, dengan menggelar Fateta Food Award (FFA) 2020.

Rektor Universitas Andalas, Prof Yuliandri menegaskan, Fateta Food Award (FFA) 2020 merupakan salah satu cara dari perguruan tinggi negeri tertua di Sumatera ini, mengapresiasi pelaku usaha di Sumatera Barat khususnya di sektor kuliner.

“Masakan minang itu hanya ada enak dan enak sekali. Dengan adanya program inovasi dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas ini, akan membuat masakan minang makin diminati publik secara lebih luas,” ungkap Prof Yuliandri saat memberikan sambutan pada penyerahan FFA 2020 di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang, Selasa (29/12/2020) malam.

Selain Rektor Unand, ikut hadir dalam penyerahan FFA 2020 ini, Wali Kota Padang, Mahyeldi, Guswandi (Kepala Dinas Pangan Padang), Dr Feri Arlius Dt Sipado (Dekan Fateta Unand), para dosen dan pengurus alumni Fateta serta sejumlah mahasiswa. Ikut hadir pemilik restoran dan rumah makan yang akan jadi penerima penghargaan FFA 2020.

Di kesempatan itu, Mahyeldi mengapresiasi FFA 2020 yang diinisiasi Fateta Unand bersama Dinas Pangan Kota Padang. Di sisi lain, Mahyeldi juga mengingatkan pentingnya makanan yang aman dari sisi kesehatan.

“Banyak mengandung kolesterol, merupakan stigma yang melekat pada masakan minang. Ini harus ada kolaborasi dari lintas disiplin ilmu di perguruan tinggi, agar stigma itu bisa dimentahkan secara ilmiah, sehingga masyarakat tak lagi khawatir mengonsumsi aneka kuliner minang yang banyak menggunakan santan kelapa itu,” ungkap Mahyeldi.

Mahyeldi kemudian mencontohkan daging Ikan Salmon berwarna merah, yang dilihatnya ketika kunjungan kerja ke Norwegia beberapa tahun lalu. Aslinya, kata Mahyeldi, daging Ikan Salmon itu berwarna putih.

“Perubahan warna ini terjadi karena adanya perlakuan khusus pada pakan Ikan Salmon yang dibudidayakan warga di sana. Hal ini membuat Ikan Salmon dengan daging merah makin diminati, karena dinyatakan lebih aman dikonsumsi jika dilihat dari sisi kesehatan,” ungkap Mahyeldi yang juga ketua umum DPP Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Unand.

“Fakultas Peternakan, Fateta serta fakultas lainnya di Unand, sudah saatnya saling berkolaborasi dalam upaya mendorong makanan minang yang aman secara ilmu kesehatan. Ini penting, karena pola konsumsi orang asing dengan kita, sangat jauh berbeda,” tambahnya.

Orang dari Jazirah Arab, ungkap Mahyeldi, cara mereka mengonsumsi ikan itu per 1 ekor ukuran cukup besar. Porsi itu untuk konsumsi satu orang saja. Sementara, kebiasaan di Minang, mengonsumsi dalam bentuk potongan kecil-kecil per orangnya.

"Di titik inilah pentingnya informasi bahwa makanan minang ini aman secara kesehatan," terangnya.

Sudah Dianalisa Labor

Dekan Fateta Unand, Dr Feri Arlius Dt Sipado menyampaikan, enam jenis masakan yang dinilai pada FFA 2020 ini, khusus untuk favorit 1, semuanya sudah melalui analisa labor terhadap kadar kolesterolnya.

“Hasil labor kita, lemak trans (mg/100 g) pada enam jenis masakan yang dinilai, tidak terdeteksi. Walaupun aman, kita memberikan batas aman untuk dikonsumsi masyarakat,” ungkap Feri Arlius.

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak jenuh yang menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah meningkat serta menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Enam masakan yang dinilai pada FFA 2020 ini yakni Dendeng Batokok, Rendang, Gulai Tunjang, Ayam Pop, Soto dan Gulai Kapalo Ikan.

Keenam masakan ini, berasal dari berbagai rumah makan dan restoran. Seperti, Lamun Ombak, Warung Komar, RM Keluarga, Ampalu Raya, Rajawali, VII Koto Talago, Garuda dan Sederhana.

“Tahun depan, ajang FFA ini akan melibatkan Indonesian Chef Asociation (ICA) Sumatera Barat selain tetap akan melakukan pengujian labor terhadap makanan yang dilombakan,” ungkap Feri Arlius.

Adapun peraih FFA 2020 untuk 6 kategori tersebut adalah:
1. Masakan Rendang
Lamun Ombak (Favorit 1), VII Koto Talago (Favorit 2) dan Ampalu Raya (Favorit 3).
2. Masakan Dendeng Batokok
Warung Komar (Favorit 1), Lamun Ombak (Favorit 2) dan Sederhana (Favorit 3).
3. Masakan Gulai Kapalo Ikan
Keluarga (Favorit 1), Lamun Ombak (Favorit 2) dan Ampalu Raya (Favorit 3).
4. Masakan Ayam Pop
Ampalu Raya (Favorit 1), Lamun Ombak (Favorit 2) dan Sederhana (Favorit 3).
5. Masakan Soto Padang
Rajawali (Favorit 1), Garuda (Favorit 2) dan Karia (Favorit 3).
6. Masakan Gulai Tunjang
Lamun Ombak (Favorit 1), Warung Komar (Favorit 2) dan Sederhana (Favorit 3). (Osh)

Baca Juga

Ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri (PN) Padang, Senin (11/11/2024).
Mahasiswa Unand Demo PN Padang, Tuntut Percepatan Kasus Korupsi Dana Kemahasiswaan
Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi melantik Lusi Susanti sebagai Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) periode 2024-2029.
Lantik Lusi Susanti Jadi Dekan FTI, Rektor Unand Ajak Tingkatkan Kualitas dan Akreditasi Prodi
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Masakan Padang Adalah Sumbangan Kita pada Dunia untuk Dinikmati Bersama
Masakan Padang Adalah Sumbangan Kita pada Dunia untuk Dinikmati Bersama
PTUN Padang memutuskan untuk membatalkan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Andalas (Unand) terkait pemberhentian Khairul Fahmi
Putusan PTUN Batalkan Pemberhentian Khairul Fahmi sebagai Wakil Rektor II Unand
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting