Langgam.id - Kasus meninggalnya tiga kakak beradik di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) masih meninggalkan tanda tanya. Awalnya, mereka disebut keracunan makanan.
Namun, hasil pemeriksaan laboratorium forensik Mabes Polri setelah makam mereka dibongkar, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan atas meninggalnya tiga anak tersebut, dan diduga ada penganiayaan.
Hampir setahun bergulir sejak September 2021, juga belum ada tanda-tanda apakah akan ada tersangka yang akan ditetapkan dalam kasus meninggalnya kakak beradik yang disuh kakek tiri dan nenek tiga anak itu.
Kini, kasus meninggalnya tiga anak bernama Daffa Saputra (8), Muhammad Fadli (6) dan Muhammad Hafis (2,5) itu masih belum ada kepastian.
Langgam.id juga sudah berusaha until konfirmasi perkembangan kasus itu kepada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Dwi Purwanto, Senin (18/7/2022). Namun, belum ada tanggapan. Dwi masih belum merespons.
Hasil uji sampel laboratorium forensik Mabes Polri, anak-anak itu meninggal diduga dicekik hingga diinjak.
Bahkan, hasil pemeriksaan BBPOM, makanan yang dicurigai penyebab meninggalnya para korban, juga tidak ditemukan adanya mengandung racun atau arsen dan sianida.
Sebelumnya, kepada langgam.id, Dwi pernah mengatakan bahwa hasil laboratorium forensik terhadap jenazah para korban ditemukan adanya tindakan penganiayaan. Anak-anak itu diduga dicekik hingga diinjak.
"Ada beberapa kejanggalan, termasuk bekas menghitam di leher. Jadi memang dicekik ketiga anak ini," ujar Dwi beberapa waktu lalu kepada langgam.id.
Tak hanya itu, Dwi menyebutkan, tulang rusuk kiri dan kanan terhadap anak pertama bernama Daffa Saputra patah. Penyebab patahnya tulang rusuk ini diduga akibat diinjak.
"Patah tulang rusuk sebelah kanan dan kiri. Ini berarti diinjak, dialami anak pertama," jelasnya.
Dwi mengaku mengalami kendala dalam penyidikan untuk penetapan tersangka, di antaranya, minim alat bukti hingga saksi. Namun, ia menegaskan akan melibatkan saksi ahli pidana.
Menurut Dwi, melibatkan saksi ahli setidaknya memudahkan polisi untuk menetapkan tersangka tanpa adanya alat bukti dan saksi.
Lebih lanjut dijelaskan Dwi, saat kejadian, ketiga anak itu dalam penguasaan nenek kandung dan kakek tirinya.
"Anak ini dalam penguasaan kakek tiri dan neneknya. Mudah-mudahan setelah ini ada titik terang untuk mengamankan terduga tersangka. Sebelumnya buntu, tidak menemukan saksi satu pun. Tapi yang jelas, ketiga anak dalam penguasaan kakek tiri dan neneknya," paparnya.
Dwi menegaskan, pihaknya juga akan terus memantau pergerakan nenek dan kakek tiri korban. Dalam pemeriksaan, keduanya selalu mengelak dan tidak kooperatif.
Baca juga: Belum Ada Tersangka, Polisi Masih Tunggu Hasil Autopsi 3 Anak Meninggal di Solok Selatan
"Kami pantau terus mereka (kakek tiri dan neneknya). Mereka belum tahu hasil ekshumasi (pembongkaran makam)," kata Dwi.