Dunia Usaha di Sumbar Lebih 99 Persen UMKM, Terdampak Covid-19

UMKM Sumbar Terdampak Covid-19

Grafik jumlah dunia usaha di Sumbar. (Infografis: Humas Pemprov Sumbar)

Langgam.id - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berdampak secara ekonomi terhadap keberlangsungan koperasi serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatra Barat (Sumbar). Jumlahnya 99,93 persen dibanding usaha besar.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, meski saat ini terpuruk, namun pemerintah provinsi optimistis akan kembali bangkit, beraktifitas dan berinovasi dalam tatanan normal baru.

Di Sumbar, kata Nasrul, usaha besar terdata sebanyak 419 unit atau 0,07 persen. Sisanya merupakan UMKM. Usaha menengah sebanyak 7.900 unit atau 1,33 persen dengan omzet rata-rata pertahun sebesar Rp2,5 hingga Rp50 miliar. Usaha kecil sebanyak 53.431 unit atau 9,01 persen dengan pendapatan pertahun sebesar Rp300 juta sampai dengan Rp2,5 miliar dan usaha mikro tercatat sebanyak 531.350 unit atau 89.59 persen.

“Pandemi COVID-19 ini, sangat berdampak terhadap sektor koperasi dan UMKM. Kita tidak bisa terus larut dalam kondisi ini. Kita harus bangkit dalam tatanan baru," katanya dalam seminar virtual, Sabtu (20/6/2020).

Menurutnya, pemprov akan mendorong untuk memperbaiki semua lini yang terdampak. "Namun yang lebih penting juga, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. Waktu terus berjalan, kita mesti tidak larut dalam kondisi ini, butuh bangkit dan berbuat sesuatu dan kemballi bekarya,” ujarnya, sebagaimana dilansir Humas Pemprov Sumbar.

Wagub mengatakan, untuk mengatasi persoalan penjualan produk UMKM yang sejak tiga bulan terakhir terdampak Covid-19, antara lain dengan membuka peluang untuk kunjungan wisatawan. Namun, dengan mensyarakatkan surat keterangan bebas COVID-19 dan mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan standar kesehatan lainnya.

“Dengan dibukanya kembali kunjungan wisata, maka akan memberikan harapan kepada UMKM bahwa produknya akan terjual. Pasar modern dan tradisional, juga dibuka dengan aturan protokol kesehatan,”ujar Nasrul Abit.

Selain itu, menurutnya, Pemprov Sumbar mendorong UMKM melakukan pemasaran secara online. Baik, melalui berbagai macam marketplace hingga memanfaatkan media sosial yang ada. Cara ini, juga menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka penjualan. Disisi peningkatan kebutuhan permodalan, Pemprov juga sudah menyiapkan paket kebijakan subsidi bunga.

Pemerintah, menurutnya, memberikan subsidi bunga dimulai 1 mei 2020 hingga 6 bulan. Serta, mendorong lembaga keuangan bank dan non bank untuk menyosialisasikan program SKIM. "Yang jelas, kita akan berupaya semaksimal mungkin agar perekonomian kembali bangkit."

Untuk membangkitkan sektor koperasi dan UMKM ini, menurut wagub, juga perlu gerakan bela beli produk UMKM kita. Baik itu di wilayah Sumbar, maupun ke perantau Minang sesuai dengan himbauan gubernur. Serta, mengupayakan untuk peningkatan kemitraan dengan seluruh stakeholder dan peningkatan aksi pembiayaan.

Kita juga kata Nasrul, akan mengupayakan untuk pemberdayaan atau pendampingan dan memfasilitasi UMKM dengan, menetapkan kawasan sentra UMKM pasca COVID-19. Mendorong terbentuknya klaster UMKM hulu dan hilir, menjadikan cikal bakal koperasi dengan instansi terkait. Serta, sinkronisasi dan koordinasi tim percepatan akses keuangan daerah.

“Butuh bangkit dan berbuat sesuatu, kembali bekarya tentunya. Beraktivitas dalam budaya baru. Penarapan standar protokol kesehatan sangatlah penting. Tidak ada yang tidak mungkin. Jika, semua kita disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita optimis, perekonomian kita akan bangkit kembali,” katanya. (*/SS)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
PAD Padang Jelang Tutup Tahun Masih Jauh di Bawah Ekspektasi
PAD Padang Jelang Tutup Tahun Masih Jauh di Bawah Ekspektasi