Seorang pria di Inggris ini dulunya miliki utang Rp 3,9 miliar kini berhasil bangun perusahaan dengan omzet ratusan miliar setahun.
Langgam.id - Tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. Bahkan seseorang yang kehidupan terpuruk dapan mengubah nasib dengan terus bekerja keras. Contohnya saja seperti yang dialami seorang ayah di Inggris ini.
Pasalnya pria tersebut dulunya miliki utang hingga £200k atau sekitar Rp 3,9 miliar. Namun berkat kerja keras dan ketekunan, pria itu kini miliki perusahaan dengan omzet jutaan poundsterling.
Dikutip dari The Mirror pada Senin (2/8/2021), pria bernama Jake Lavella bisa memiliki pendapatan sebesar £6,5 juta sekitar Rp 129 miliar. Bahkan pada tahun 2020, pendapatan pria itu naik £4,9 juta (Rp 97,7 miliar).
Saat ini Jake mempekerjakan 27 anggota staf yang membatu dirinya menjalankan JPL Flavor Technologies. Pria yang dulunya memiliki utang miliaran rupiah justru kini dapat menghasilkan uang hingga lebih dari £6.000.000 setahun.
Pria berusia 28 tahun asal Bebington, Inggris itu memulai perusahaan JPL Flavor Technologies di Neston pada tahun 2014. Meski begitu, Jake tidak lantas langsung mendapat untung. Dia bahkan berhutang untuk membangun perusahaannya itu.
Menurut laporan Liverpool Echo, sudah mulai berbisnis saat berusia 16 tahun. Ketika itu, orang taunya menyuruh Jake mencari pekerjaan.
Awalnya, Jake melamar sebagai ahli rasa junior di Hagelin yang berbasis di Wirral, Namun pada 2013, akhirnya perusahaan tersebut dibeli oleh Jake.
Pekerjaan itu pula yang membatu Jake dalam membentuk karir masa depannya. Setelah kurang lebih bekerja 12 tahun di perusahaan tersebut, Jake memutuskan untuk menyewa bekas situs Hagelin untuk membangun perusahaannya sendiri.
Butuh dua tahun untuk menyiapkan semuanya agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Pada tahun 2016, Jake memutuskan untuk membawa perusahaannya pindah ke situs. Perusahaan itu sendiri dibangun Jake dengan berutang sebesar £200,000 atau sekitar Rp 3,9 miliar.
"Utang itu banyak sekali, saya berutang £200,000 sebelum saya melakukan penjualan karena butuh waktu lama untuk sesuatu ditandatangani," jelas Jake.
Setelah selama setahun lebih perusahaan Jake terlilit utang, pada 2017 keuntungan perusahaannya meningkat hingga £ 250.000 dan kembali bertambah hingga £ 1,8 juta.
Pada 2019, pertumbuhan pesat perusahaan Jake berlanjut. Bahkan Jake bisa memboyong istri dan anaknya pindah rumah dengan fasilitas seluas 30.000 kaki persegi di Clayhill Industrial Estate di Neston.
Tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar £6,5 juta. Pendapatan itu naik dari £4,9 juta pada tahun 2020. Meski hanya memiliki 27 anggota staf, namun Jake optimis perusahaannya dapat mencapai target yang diharapkan.
Baca juga: Kantong Plastik dari Acara Kanye West Terjual Seharga Rp 108 Juta
Saat ini Jake juga bekerja sama dengan beberapa merek terbesar di Inggris, termasuk pembuat biskuit dan perusahaan nutrisi olahraga." Saya baru saja sampai pada titik di mana itu sangat mengejutkan saya menjadi mati rasa karena itu semakin, lebih, lebih dan lebih,” ungkapnya.
"Saya hanya memiliki keinginan untuk mengalahkan perusahaan yang lebih besar. Sering kali saya tidak 100 persen setuju dengan cara mereka bekerja karena ini sangat korporat,” tambahnya.