Dosen UIN Imam Bonjol Nilai Logo Halal Baru Tidak Sesuai Kaidah

Dosen UIN Imam Bonjol Nilai Logo Halal Baru Tidak Sesuai Kaidah

Logo Label Hahal. (Foto: Dok. MUI dan Kemenag)

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Dosen UIN Imam Bonjol Nilai Logo Halal Baru Tidak Sesuai Kaidah.

Langgam.id – Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Imam Bonjol Padang Irhash A Shamad mengatakan, terdapat kekeliruan secara anatomi huruf hijaiyah atau khat dalam logo halal yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag). Ia menilai, penulisan lafaz di logo itu keluar dari kaidah yang ada.

Irhash mengatakan, logo halal itu cenderung mirip dengan khat khufi, yang punya ciri khas pada bentuk huruf yang kaku dan keras. “Tapi ini tidak utuh. Ada bagian yang tidak ditonjolkan, tapi malah ditonjolkan,” kata Irhash yang juga pembina Sanggar Kaligrafi Al-Aqlam ini.

Kekeliruan terlihat sangat fatal dan keluar dari kaidah khat khufi, kata Irshah, tampak pada penggunaan garis tegak lurus pada huruf ‘ha’ di awal logo. “Tidak harus panjang begitu,” katanya.

Selain itu, Irhash mengatakan, bentuk huruf ‘lam’ yang berdiri tunggal di akhir kata ‘halal’ juga menyalahi kaidah khat. Kesalahan itu terjadi ketika cengkok atau garis lengkung pada huruf ‘lam’ itu hampir bertaut dengan garis lurus di pembentuknya.

“Dia menggunakan khat khufi, tapi tidak dengan kaidah yang utuh. Yang namanya logo kan orang bebas. Tapi mau bagaimanapun, untuk mencirikan sebuah huruf, orang akan sulit membaca bahwa itu adalah kata halal,” katanya.

Selain itu, Irhash juga menyoroti adanya ciri khas suatu kebudayaan yang mendominasi pada logo halal yang baru itu. Bentuk gunungan dalam wayang kulit dinilai tidak meng-Indonesia.

“Ya, jadi hanya menuju pada etnis tertentu. Kurang menggambarkan keberagaman,” tuturnya.

Irhash menilai, keberadaan logo itu akan terlihat berbeda dengan beberapa negara lain, yang tetap menggunakan huruf hijaiyah yang utuh dan dapat dibaca semua kalangan.

“Bayangkan, produk kita kan akan dipasarkan juga ke luar negeri, orang tidak akan tahu kalau itu produk halal kalau ada tulisan latin di bawahnya,” kata Irhash.

Padahal, kata Irhash, penulisan halal pada logo sebelumnya lebih umum dikenal oleh dunia internasional. Dia mengakua tidak terlalu tahu alasan penggantian logo.

Baca juga: Kemenag Ganti Logo Halal MUI Jadi Halal Indonesia

“Kenapa harus diubah? Pandangaan saya, mungkin karena urusan kewenangan produk halal ini tidak di MUI lagi,” tuturnya.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Presiden Prabowo Subianto meninjau perbaikan jalan nasional di Lembah Anai
Prabowo Tinjau Pengerjaan Jalan Nasional Lembah Anai
Prabowo saat mengunjungi posko darurat di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam pada Rabu pagi (18/12/2025)
Kunjungi Salareh Aia, Prabowo Janji Huntara Rampung dalam Satu Bulan
Warga Silareh Aia Timur Abdul Gani tak kuasa melepas tangisnya saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto
Tangis Abdul Gani Penyintas Galodo Pecah saat Bertemu Prabowo
Presiden Prabowo mencicipi nasi goreng dapur umum di Silareh Aia, Rabu (19/12/2025).
Momen Prabowo Cicipi Nasi Goreng Dapur Umum saat Kunjungi Sumbar
TKD 2026 Daerah Bencana Tak Dipotong, Gubernur Sumbar: Terima Kasih Presiden Prabowo
TKD 2026 Daerah Bencana Tak Dipotong, Gubernur Sumbar: Terima Kasih Presiden Prabowo
Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sumbar, Mulyadi Serahkan Bantuan 28 Unit Komputer di SMKN 1 Baso
Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sumbar, Mulyadi Serahkan Bantuan 28 Unit Komputer di SMKN 1 Baso