Doa Keluarga Pilot Sriwijaya Air dari Tanah Datar: Semoga Masih Ada Nasib Baik

afwan

Keluarga Kapten Afwan di Tanah Datar saat ditemui wartawan (dok.ist)

Langgam.id - Keluarga Kapten Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berharap dan berdoa agar adanya mukjizat pasca insiden jatuhnya pesawat. Doa tersebut mengalir dari keluarga yang berada di Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar).

Salah satu keluarga yang berada di daerah tersebut adalah Yurni Mahmud. Perempuan 66 tahun ini merupakan kakak sepupu sang pilot.

"Kami berharap, dari pihak keluarga, mudah-mudahan masih ada nasib baik bergabung dengan keluarga," kata Yurni ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh di Perairan Pulau Seribu Berasal dari Tanah Datar

"Belum ada kepastian sampai sekarang. Apakah masih hidup atau meninggal, belum ada kepastiannya," sambungnya.

Yurni mengungkapkan, semua keluarganya berada di Jakarta. Hanya dirinya yang tinggal di kampung halaman.

Dia menceritakan, empat tahun yang lalu, Kapten Afwan sempat kembali ke kampung halaman saat pesawatnya kebetulan mendarat di Padang.

"Pernah pulang kampung, empat tahun lalu mendarat di Padang, singgah sebentar di rumah," jelasnya.

Sosok Kapten Afwan dikenal sangat peduli terhadap keluarganya. Yurni mengungkapkan, sehari sebelum insiden, Kapten Afwan sempat mengirim uang untuk keluarga.

Baca juga: Berikut Daftar Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Asal Sumatra Barat

"Kebetulan anak adik ibu di Jakarta kena covid-19, isolasi mandiri di rumah. Kami punya grup famili, kebetulan Aan (Afwan) ini, jelang berangkat hari kemarin sempat transfer dana untuk Ihsan yang kena covid-19. Dibuat pesan di grup, katanya uni, kakak Aan sudah transfer dana untuk Ihsan," kenangannya.

Sebelumnya, Ketua Umum Sungai Jambu Saiyo Sakato Jabodetabek, Delpis Dt Majo Indo mengatakan, kedua orang tua Kapten Afwan bernama Almarhum Zamzami dan almarhumah Rosmanila Jamil.

Meskipun berasal dari Sungai Jambu, namun Kapten Afwan lahir di Jakarta. Kediamannya berada di Bumi Cipinong Endah, Bogor bersama istrinya.

Delpis mengungkapkan, dirinya mendapat kabar insiden pesawat ini langsung dari keponakan Kapten Afwan. Kebetulan, keponakan sang pilot juga tergabung dalam organisasi para perantau Minang tersebut.

"Kebetulan keponakanya sekretaris saya di organisasi. Sore kemarin sudah dapat informasi, kami masih menunggu informasi dari pemerintah," katanya.

Delpis mengatakan dirinya memang telah lama tidak ketemu Capten Afwan, sejak setahun lalu lantaran pandemi. Namun komunikasi tetap berlanjut di WhatsApp.

"Sudah satu tahun lebih tidak ketemu, komunikasi lewat WhatsApp, ya karena pandemi. Beliau agamais, low profile, beberapa kali ketemu sama saya sangat rendah hati," tuturnya.

Sosok Capten Afwan yang dikenal sangat agamais terlihat jelas dengan ciri khasnya yang selalu pakai peci putih. Beliau juga merupakan alumni sekolah penerbangan TNI AU. Beberapa kali juga pindah maskapai sebagai pilot.

"Di Sriwijaya ini kalau enggak salah sudah lima tahun. Saat ini sejak malam keluarga beliau yang di Jakarta sudah rame, sudah berkumpul di Cibinong," tuturnya. (Irwanda/Ela)

Baca Juga

Hasil autopsi jasad CNS, siswi MTsN Tanah Datar yang ditemukan meninggal di dalam karung beberapa waktu lalu, akan keluar pada .
Hasil Autopsi Jasad Siswi dalam Karung di Tanah Datar Keluar 25 Februari
Polisi mengungkap identitas mayat perempuan dalam karung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) bernama Cinta Novita Sari Mista,
Identitas Mayat dalam Karung di Tanah Datar Terungkap, Seorang Pelajar
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan tidak dapat menerima gugatan perkara hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar
Permohonan Tidak Jelas, MK Tolak Gugatan Pilkada Tanah Datar
Menilik Prosesi 'Maanta Syaraik Baraja ka Guru Silek' di Gurun
Menilik Prosesi 'Maanta Syaraik Baraja ka Guru Silek' di Gurun
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) membangun gedung baru SDN 11 Lawang Mandahiliang, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar
Majelis Rektor Indonesia Bantu Pembangunan SD di Tanah Datar