Langgam.id – Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) untuk menekan angka kasus gizi buruk di daerah itu. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, Dinkes mengklaim bahwa angka gizi buruk di Padang sudah turun.
Data dari Dinkes Kota Padang, saat ini angka gizi buruk di Kota Padang sudah menjadi 59 kasus. Sebelumnya, ditemui sebanyak 61 kasus gizi buruk tahun 2017. Lalu, tahun 2018 gizi buruk mencapai 60 kasus.
Kepala Dinkes Kota Padang, Feri Mulyani menyebutkan, menurunnya kasus gizi buruk di Kota Padang, merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihaknya. “Dari tiga tahun terakhir ini, kasus gizi buruk memang mengalami penurunan. Ini tidak terlepas dari upaya kita dalam menekan angka gizi buruk di Kota Padang,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Selasa (11/2/2020).
Dikatakan Feri, untuk mengantisipasi masalah gizi buruk di Kota Padang, pihaknya terus mengimbau dan mendorong para orang tua agar memberikan makanan yang bergizi kepada anak-anak. Tujuannya, agar tumbuh kembang anak dapat berjalan sempurna.
Selain itu, Dinkes juga membentuk program pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri.
“Tablet itu diminum setiap minggu per satu tablet. Lalu, untuk ibu hamil diberikan tambahan makanan, tablet penambah darah dan vitamin A,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Dinkes juga telah menyiapkan dua Puskesmas untuk rawat inap pasien gizi buruk, yaitu Puskesmas Nanggalo dan Puskesmas Bungus, juga RSUD dr. Rasidin sebagai rumah sakit rujukan.
“Kita berharap dengan upaya yang dilakukan ini dapat menekan angka gizi buruk di Kota Padang,” katanya. (*/ZE)