Dinas Pariwisata Sumbar Minta Dunia Wisata dan Hotel Berbenah Selama Pandemi Corona

Dinas Pariwisata Sumbar Minta Hotel dan Wisata Berbenah Selama Pandemi Corona, Objek Wisata Padang Tutup, wisata dibuka

Pantai Padang (Foto: pariwisata.padang.go.id)

Langgam.id - Mengingat kualitas hotel dan objek wisata di Sumatra Barat (Sumbar) masih tertinggal dari daerah lain, Dinas Pariwisata meminta agar pelaku usaha hotel ataupun wisata di daerah itu berbenah selama Pandemi Corona.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial berharap adanya perbaikan-perbaikan, baik kualitas maupun Standar Operasional Prosedur (SOP) di objek wisata dan hotel. Karena, objek wisata belum sesempurna dibandingkan objek wisata di kabupaten dan kota lain.

“Saya berpikir seperti itu karena pariwsiata ibarat pegas pintu yang ditekan, besok keinginan orang untuk berwisata itu lebih besar setelah masa ini (Pandemi Corona) habis. Akan ada euforia,” ujarnya kepada Langgam.id, Senin (6/4/2020).

Masing-masing kabupaten atau kota, katanya, kota harus menyiapkan objek wisata yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kemudian, industri harus menerima kondisi saat ini, karena orientasi pemerintah menyelamatkan masyarakat dulu.

“Tetapi masa-masa saat ini, hotel itu bisa melakukan perbaikan-perbaikan internal terlebih dahulu. Hotelnya atau kamarnya atau apapun itu, karena setelah Juli, itu akan banyak event yang akan dilaksanakan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, menurut Novrial, diperkirakan sejak Bulan Juli hingga Desember sebagai masa pemulihan, Kemenparekraf juga telah menyediakan program pemulihan.

“Sekarang kan banyak dana yang tidak terpakai, kemenparrekraf memutuskan, semua industri pariwisata akan dibantu dengan fasilitas-fasilitas terkait. Misalnya, akan banyak pertemuan di hotel terkait bidang kepariwisataan, itu akan disubsidi oleh Kemeparekraf,” jelasnya.

Ia mengakui, selama Pandemi Corona, dampak terhadap dunia wisata ataupun perhotelan memang ektrim. Bahkan, sejumlah hotel dan objek wisata ditutup untuk sementara.

Data secara nasional, jelas Novrial, hingga saat ini sekitar 1.500 hotel telah ditutup. Kalau untuk Sumbar, katanya, masih belum ada data pasti.

“Dampak (Corona) memang ekstrim. Hotel banyak yang tutup. Di Sumbar, datanya sedang kita kumpulkan, mana saja yang tutup dan mana yang tidak,” ucapnya.

Aktivitas di sektor industri, jelas Novrial, saat ini sangat mini. Tidak ada orang yang dipandu oleh travel agent atau operator. Kedatangan domestik nyaris tidak ada ke Sumbar. Kalaupun ada, yang datang mungkin hanya perantau yang pulang kampung.

Saat ini, menurutnya, masih ada hotel yang beroperasi, tetapi dengan perlakuan khusus. Artinya, karyawan dirumahkan dan diberi gaji sekian persen. Ada juga karyawan yang dirumahkan, tetapi tidak digaji, karena memang tidak ada pemasukan.

“Tapi dia tetap karyawan hotel. Kalau yang kena PHK, ada beberapa, tapi kami konfirmasi datanya dulu,” katanya.

Penutupan hotel itu, menurut Novrial dilakukan atas keinginan sendiri. Inisiatif sendiri itu dilakukan pihak hotel setelah menghitung cash flow nya seeperti apa. Kalau misalnya dari pemasukan dia tidak bisa membayar biaya tetapnya, tentu dia tutup hotelnya dulu.

Saat ini okupasinya juga terlalu rendah yaitu rata rata 10 persen. Pihaknya berharap penutupan ini hanya sementara, ia optimis bahwa ini tidak akan permanen. Hanya saja, saat ini memang tidak ada tamu dan tidak ada pelanggan,  sehingga sementara dihentikan beroperasi, bukan ditutup.

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024