Langgam.id - Kongres Bundo Kanduang Sedunia di Istano Basa Pagaruyuang Batusangkar akan berlangsung hingga hari ini, Senin (5/11/2022). Kegiatan yang diprakarsai Pemkab Tanah Datar itu juga dihadiri Bundo Kanduang Dharmasraya Ny. Dewi Sutan Riska.
Kongres sedunia tersebut pertama kali dilakukan sepanjang sejarah. Digelar di tiga lokasi sejak tanggal 3 Desember lalu dan diikuti 1.015 peserta.
Tiga lokasi yang ditetapkan, yakni Istano Basa Pagaruyuang, Gedung Maharajo Dirajo dan Istano Silinduang Bulan. Ny. Dewi Sutan Riska yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dharmasraya turut sebagai peserta.
Pembukaan kongres diawali parade pakaian adat dari seluruh pengurus bundo kanduang kabupaten/kota dan utusan, pengurus bundo kanduang dari 9 provinsi se-Indonesia. Ditambah lagi enam utusan bundo kanduang luar negeri.
Seperti Bundo Kanduang dari Australia, Inggris dan Belanda. Ada juga dari Banten, Lampung, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatra Utara, DKI dan beberapa daerah lainnya.
Parade dimulai dari Istano Silinduang Bulan sampai ke Istano Rajo Basa. Setiap utusan memakai pakaian pengantin asli daerah masing-masing, dua orang pakaian adat dan dua orang pakai baju kurung basiba.
Sesampai di Istano Rajo Basa, semua peserta pawai, berbaris kiri kanan jalan menanti tamu kehormatan. Hadir Yang Dipertuan Agung Sutan Farid, serta Yang Dipertuan Gadih Bundo Raudha Taib, serta rombongan wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar, Ketua DPRD dan para pembesar lainnya.
Dewi Sutan Riska menyampaikan apresiasi positif atas diselenggarakannya Kongres Bundo Kanduang Sedunia ini. Kongres yang digelar merupakan momen bersejarah bagi perempuan Minangkabau karena baru pertama kali dilaksanakan.
Baca Juga: Kongres Kebudayaan 2022 Diluncurkan di Sumbar, Bakal Hadirkan Perdana Menteri Malaysia dan Singapura
"Suatu kehormatan bagi saya dan bundo kanduang Dharmasraya ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Saya berharap, Kongres ini semakin menguatkan jati diri perempuan Minangkabau dalam menghadapi tantangan zaman," tuturnya.