Langgam.id - Sejak dibuka pada 10 Februari 2021 lalu, jumlah penumpang di stasiun Pulau Aie, Kota Padang terus mengalami peningkatan. Hal ini karena di sekitar lokasi merupakan daerah strategis objek wisata di Kota Padang.
Kepala Humas PT KAI Divre II Sumatra Barat (Sumbar), Ujang Rusen Permana mengatakan Sumbar merupakan daerah dengan potensi wisata yang lengkap. Mulai dari wisata pantai, gunung, kuliner, budaya, dan sejarah.
Kemudian, sejak pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2021, 10 Februari 2021, Kereta Api Minangkabau Ekspres relasinya diperpanjang dari Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM) langsung ke Stasiun Pulau Aie yang berdekatan dengan area bersejarah atau Kota Tua Padang.
"Selain menikmati keindahan arsitektur bangunan di Kota Tua, lokasi bersejarah ini pun bisa menjadi titik awal untuk ke berbagai tempat ikonik lainnya di Kota Padang seperti jembatan Siti Nurbaya, Gunung Padang, pantai Air Manis, dan pantai Tepi Laut," katanya, Jumat (22/4/2021).
Stasiun Pulau Aie sendiri merupakan salah satu stasiun bersejarah di Sumbar. Stasiun yang ada sejak 1 Juli 1891 ini kini sudah kembali melayani masyarakat untuk turun dan naik kereta api. Stasiun ini sangat strategis karena membuka akses ke beberapa kawasan wisata unggulan di Sumbar.
Menurutnya, dengan adanya 12 perjalanan pulang pergi KA Minangkabau Ekspres dari BIM langsung ke Stasiun Pulau Aie, semakin membuka akses masyarakat untuk langsung ke salah satu tempat wisata di Kota Padang. Bahkan, dari Kota Tua, masyarakat pun bisa mengakses transportasi laut yang berjejer di Sungai Muaro untuk mengantarkan ke Pulau Mentawai.
"Antusiasme masyarakat menggunakan kereta Minangkabau Ekspres dari Pulau Aie terus mengalami peningkatan. Pada bulan Februari tercatat ada 1.563 penumpang dan meningkat menjadi 1.609 penumpang pada bulan Maret," ujarnya.
Selain itu, semua penumpang pada masa pandemi, perjalanan kereta api selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Setiap penumpang diharuskan memakai masker, menjaga jarak, dan suhu tubuh tidak lebih dari 37.3 derajat celsius. Selain itu, untuk tetap menjaga kebersihan, disediakan wastafel portabel di area stasiun. Bahkan, kapasitas penumpang kereta api pun dibatasi hanya maksimal 70 persan.
"Di masa pandemi, kapasitas penumpang kereta dibatasi 70 persen. Sehingga untuk KA Minangkabau Ekspres, total tempat duduk yang tersedia per hari adalah 1.680 dari normalnya adalah 2.400 tempat duduk," katanya.
Pemesanan tiket KA Minangkabau Ekspres bisa melalui aplikasi KAI Access. Di aplikasi KAI Access, pemesanan dapat dilakukan untuk 7 hari sebelum keberangkatan. Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun hanya dilayani 3 jam sebelum keberangkatan kereta api.
Tarif perjalanan menggunakan KA Minangkabau Ekspres adalah Rp 10.000 untuk tujuan BIM - Pulau Aie atau sebaliknya, dan Rp 5.000 untuk relasi Pulau Aie-Duku. (Rahmadi/ABW)