Langgam.id - Masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) mengaku masih trauma dan khawatir akan datangnya banjir susulan. Hingga kini, warga pun masih siaga sampai larut malam.
Situasi ini juga membuat kondisi kesehatan masyarakat mulai terganggu. Mereka kurang tidur dan sering pusing hingga gatal-gatal akibat genangan banjir yang kotor.
"Saya merasa pusing, karena banjir sudah beberapa kali ini. Kami kurang tidur dan istirahat. Kondisi seperti ini masih trauma, karena curah hujan masih tinggi. Tidur kurang nyeyak," kata salah seorang warga, Sari Permata Bunda, kepada langgam.id, Sabtu (15/12/2019).
Perempuan 26 tahun ini merupakan warga di Kecamatan Pasar Muaro Labuh yang sedang hamil usia kandungan 4,5 bulan.
"Tadi kata dokter saya disuruh istirahat. Rumah saya sudah dibersihkan, tinggal sisa lumpur di halaman," ujarnya.
Tim kesehatan telah menyebar untuk melakukan pelayanan puskesmas keliling ke wilayah yang terdampak banjir. Salah satunya, di Kecamatan Pasar Muaro Labuh dengan mengunjungi rumah-rumah warga untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Kepala Puskesmas Muaro Labuh, Esi Candrawaty, menyebutkan para warga yang terdampak banjir mayoritas mengeluhkan gatal-gatal, demam, batuk serta flu. Begitupun tensi tinggi akibat trauma dan kurang istirahat yang dilakukan warga pascabanjir.
Meski demikian, belum ada warga terdampak banjir yang dirujuk ke puskesmas maupun ke rumah sakit umum daerah. Tim kesehatan masih bisa melakukan penanganan kesehatan dari rumah ke rumah
"Stok obat untuk saat ini tersedia, karena kami baru pelayanan puskesmas Keliling. Sudah kami lakukan sejak hari bencana terjadi," kata Esi.
Bahkan, lanjutnya, saat bencana melanda pihaknya sempat menangani dua warga dalam kondisi hamil. Warga tersebut langsung dievakuasi dan dilarikan ke puskesmas untuk melakukan proses persalinan.
"Kami nyemput ke kediamannya, alhamdulillah dua warga yang melahirkan ketika banjir itu selamat. Lahir anaknya juga normal," tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman mengakui pihaknya terus menjangkau wilayah yang terdampak banjir untuk memberikan pelayanan kesehatan. Untuk transportasi tim kesehatan mulai melalui jalur darat hingga sungai.
"Akses jalan untuk Jorong Lubuk Ulang Aling memang parah, melewati sungai, pakai perahu kecil. Kami upayakan untuk memaksimalkan memberikan pelayanan kesehatan," katanya. (Irwanda/RC)