Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai masih terus melakukan pendataan dampak pasca gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi Minggu (11/9/2022). Data sementara, sejumlah fasilitas umum dan rumah warga rusak.
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan mengatakan, terdapat lima rumah warga rusak berat yang berada di Siberut Barat. Lokasinya menjadi pusat gempa dan guncangan sangat kuat dirasakan warga.
"Sementara ada beberapa bangunan fasilitas umum yang rusak, retak (sekolah dan puskesmas). Kemudian ada lima rumah warga rusak berat," kata Martinus saat dihubungi Langgam.id, Minggu (11/9/2022) malam.
Selain itu, kata Martinus, terdapat tiga orang warga yang mengalami luka ringan. Korban diketahui tertimpa kayu rumah ketika lari saat gempa terjadi.
"Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan tiga orang. Luka ringan ini ketika masih di dalam rumah, ketika lari ditimpa penyangga (kayu). Tapi tidak parah," jelasnya.
Ia menyebutkan, warga di Siberut Barat sangat trauma pasca gempa. Sampai malam ini, warga masih memilih mengungsi di daerah perbukitan.
"Khusus di Siberut Barat karena pusat gempa, jadi masyarakat sangat trauma sekali. Tadi dari pak camat sudah komunikasi dua kali, warga masih masih mengungsi di tempat tinggi," katanya.
Dampak dan kerusakan pasca gempa terparah berada di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat. Menurut Martinus, masih ada satu desa yang hingga kini akses komunikasi terputus.
Baca Juga: Bank Nagari Serahkan Bantuan Sembako untuk Korban Gempa Mentawai
"Di Desa Simatalu masih belum bisa komunikasi. Mungkin besok data valid," tuturnya.