Langgam.id - Data PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading mengungkapkan bahwa 80 persen Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi dinikmati orang kaya.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting menyebutkan, masyarakat miskin selama ini hanya menikmati 20 persen dari total BBM Bersubsidi.
"Solar dan Pertalite bersubsidi itu kebanyakan dikonsumsi orang kaya. Masyarakat miskin hanya dapat 20 persen," ujar Irto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/7/2022).
Pemerintah, kata Irto, menggelontorkan subsidi energi itu hingga Rp520 triliun, dengan sebagian besar dialokasikan untuk BBM bersubsidi jeni Solar dan Pertalite.
"Pertamina itu ditugaskan menyalurkan BBM Bersubsidi tetap sasaran dan tepat kuora sesuai yang ditetapkan pemerintah," ungkapnya.
Namun, Irto menyayangkan, tren konsumsi BBM Bersubsidi itu saat ini banyak dinikmati orang kaya. Jadi, jika tidak dilakukan pengaturan ulang dan pembatasan, maka akan ada potensi kelebihan atau over kuota.
"Jika tidak dilakukan pembatasan maka akan terjadi over kuota Solar sebesar 17,3 juta kiloliter, sementara tahun ini kuota Solar yang diberikan sebesar 14,91 juta kiloliter," jelasnya.
Selain itu, untuk mendukung recana revisi Perpes Nomor: 191 Tahun 2014 dan Surat Keputusan BPH Migas Nomor: 1 Tahun 2022, Pertamina mengembangkan MyPertamina sebagai platform digital dalam penyaluran Pertalite sesuai dengan Peraturan BPH Migas Nomor: 6 Tahun 2013 tentang Penggunaan Sistem Teknologi Informasi Dalam Penyaluran Bahan Bakar Minyak.
“Kami diwajibkan menyiapkan itu untuk mendata siapa saja yang menerima subsidi BBM. Di sini sesuai dengan regulasi dan kuota yang telah ditetapkan, sehingga subsidi energi Rp500 triliun tadi bisa tepat sasaran," paparnya.
Nantinya, lanjut Irto, data yang terkumpul akan digunakan untuk menetapkan subsidi energi bersama pemerintah.