Langgam.id - Banjir bandang yang mengalir dari sungai-sungai berhulu di Gunung Marapi, Sabtu (11/5/2024) malam, bukan saja memporak-porandakan infrastruktur, tapi juga menyebabkan banyak korban meninggal dunia.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat per Minggu (12/5/2024), pukul 08.15 WIB, sudah tercatat 13 orang meninggal dunia dan 19 orang luka-luka . "Per pukul 08.15 WIB, 13 orang orang meninggal dunia. Sudah teridentifikasi 10. Yang meninggal sebarannya belum bisa dipastikan apakah yang dari Padang Panjang, Tanah Datar atau Agam," jelas Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Sumatera Barat, Ilham Wahab, kepada Langgam.id.
Pihaknya juga belum bisa memastikan total korban terdampak dari banjir bandang ini. Sebab data masih berkembang di lapangan.
Banjir bandang melanda Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Sabtu malam (11/5/2024) akibat hujan lebat. Banjir bandang terjadi di beberapa aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, banjir bandang itu menyebabkan beberapa orang meninggal. "Ada korban meninggal tidak bisa di evakuasi sementara 6 orang sudah kita jumpa tapi belum bisa di angkat. Info dari teman babinsa lebih kurang lebih 5 orang korban di Simpang Manunggal, korban masih belum di evakuasi," kata Eka, dalam keterangan yang diterima Langgam.id.
Disebutkannya, petugas penanggulangan bencana dan TNI-Polri telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat.
Eka pun menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada. Beliau juga meminta doa dari seluruh masyarakat agar bencana ini segera berlalu dan para korban diberikan kesabaran. (*/Yh)