Langgam.id - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) terus meningkat setiap tahunnya. Angka tertinggi kasus kekerasan terjadi pada masa pandemi covid-19 atau sepanjang 2020.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang mencatat, kasus kekerasan yang didampingi selama 2020 mencapai 275 kasus. Naik sebanyak 131 kasus dibandingkan tahun 2019.
"Meningkatnya kasus kekerasan beberapa penyebabnya adalah faktor ekonomi, kesetaraan gender, dan penerapan belajar daring selama pandemi" kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Padang, Nurhayati ditemui langgam.id di ruang kerjanya, Selasa (26/1/2021).
"Kemudian lingkungan, sekarang luar biasa. Faktor gawai (gadget), luar biasa pengaruhnya. Apalagi hampir satu tahun anak belajar daring. Penerapannya bagus, tapi kadang dengan pemakaian IT berdampak dengan hal yang tak wajar, ini merusak anak," sambungnya.
Selain itu, terkadang orang tua dalam mendidik anaknya selama belajar daring kurang pas. "Orang tua yang mendidik ini kadang kurang pas, anak bertanya langsung dicubit, itu sudah suatu bentuk kekerasan," jelasnya.
Ia merinci, selama tahun 2020 terjadi 20 kasus kekerasan seksual terhadap anak dan kekerasan psikis sebanyak 8 kasus.
Kemudian, kekerasan fisik terhadap anak tiga kasus. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dua kasus, penelantaran satu kasus, ekploitasi satu kasus, serta lainnya 189 kasus.
"189 kasus lainnya itu merupakan hak sipil, seperti dalam pengurusan akte kelahiran anak, KK. Dalam kasus ini kamu berkoordinasi dengan Disdukcapil membantu dalam pengurusan," ujarnya.
Sementara untuk kasus kekerasan terhadap perempuan, untuk KDRT berjumlah lima kasus. Fisik dan psikis enam kasus, seksual dua kasus, pelantaran lima kasus dan lainya 33 kasus.
Berikut rincian kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan dalam kurun waktu empat tahun terakhir:
Kekerasan Terhadap Anak
• 2017 Total 35 Kasus
Rincian KDRT 4 kasus, fisik 7 kasus, psikis 6 kasus, seksual 10 kasus, penelantaran 3 kasus, ekploitasi dua kasus dan lainya tiga kasus.
• 2018 Total 80 Kasus
Rincian KDRT 5 kasus, fisik 9 kasus, psikis 20 kasus, seksual 20 kasus, penelantaran 1 kasus, ekploitasi dua kasus dan lainya 23 kasus.
• 2019 Total 133 Kasus
Rincian KDRT 3 kasus, fisik 1 kasus, psikis 10 kasus, seksual 23 kasus, penelantaran 3 kasus, ekploitasi 1 kasus dan lainya 92 kasus.
• 2020 Total 224 Kasus
Rincian KDRT 2 kasus, fisik 3 kasus, psikis 8 kasus, seksual 20 kasus, penelantaran 1 kasus, ekploitasi 1 kasus dan lainya 189 kasus.
Kekerasan Terhadap Perempuan
• 2017 Total 22 Kasus
Rincian KDRT 5 kasus, fisik 5 kasus, psikis 3 kasus, seksual 5 kasus, penelantaran 2 kasus, ekploitasi 1 kasus dan lainya 1 kasus.
• 2018 Total Kasus 24
Rincian KDRT 6 kasus, fisik 3 kasus, psikis 3 kasus, seksual 5 kasus, penelantaran 3 kasus, ekploitasi 3 kasus dan lainya 2 kasus.
• 2019 Total Kasus 11
Rincian KDRT 5 kasus, fisik 1 kasus, psikis 1 kasus, seksual 1 kasus, penelantaran 1 kasus, ekploitasi nol kasus dan lainya 2 kasus.
• 2020 Total 51 Kasus
Rincian KDRT 5 kasus, fisik 2 kasus, psikis 4 kasus, seksual 2 kasus, penelantaran 5 kasus, ekploitasi nol kasus dan lainya 33 kasus.(Irwanda/Ela)