Langgam.id - Pendapatan salah satu gerai Kentucky Fried Chicken atau populer dengan nama KFC yang merupakan restoran cepat saji di Kota Padang nomor dua paling berpegaruh usai ramai seruan boikot terhadap produk terafiliasi dengan Israel.
Pendapatan yang menurun itu dirasakan oleh gerai KFC di Jalan Patimura, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Restoran cepat saji asal Amerika Serikat tersebut mengalami penurunan 50 persen.
"Kita dari seluruh cabang KFC di Indonesia ada rapat. Berdasarkan rapat itu Kota Padang merupakan kota yang pendapatannya paling berpengaruh akibat adanya seruan boikot ini. Pertama itu adalah Aceh, kedua adalah Padang," tutur Budi Setiawan selaku Rest Manager gerai KFC yang berada di Jalan Patimura, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Selasa, (21/11/2023).
Ia mengatakan, sejauh ini belum ada pengurangan karyawan, namun jika hal tersebut terus terjadi bisa saja kontrak karyawan tidak diperpanjang.
"Harapan kita semoga saja itu tidak terjadi, jika sampai terjadi kasihan kita kepada karyawan," sebutnya.
Ia melanjutkan, di tempat ini ada 29 karyawan dengan staf lebih dengan dari 35 orang yang semuanya adalah orang Padang, Sumatera Barat.
"Biasanya penjualan kita 800 juta setiap bulan, namun sekarang hanya 400 juta. Hal itu dirasakan selama satu bulan belakangan ini," tuturnya.
Diketahui, selaian KFC juga ada beberapa produk yang disinyalir terafiliasi Israel banyak beredar luas dan dijual di Indonesia yang mereknya dikelola oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk atau MAP mulai dari Marks, Spencer hingga Converse Starbucks, Domino’s Pizza hingga McDonald's.(LSM/Fs)