Cerita Pilu Keluarga Para Korban yang Ditabrak Bus Gumarang Jaya

Cerita Pilu Keluarga Para Korban yang Ditabrak Bus Gumarang Jaya

Rumah salah satu keluarga korban meninggal bus Gumarang Jaya di Tanah Datar. (Foto: Hijrah)

Langgam.id - Duka menyelimuti Jorong Rampanai, Nagari Pitalah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (15/4/2020). Para keluarga korban meninggal yang ditabrak Bus Gumarang Jaya syok, tak menduga anak-anak mereka yang baru hari pertama sekolah di bulan Ramadhan ini akan meninggalkan mereka selama-lamanya.

Seperti yang terlihat di rumah Muhammad Afdhal, 9 tahun. Warga berbondong-bondong melayat ke rumah pasangan Yusman Malin Kayo dan Reni Handayani, orang tua korban.
.
Baca Juga: Siswa Meninggal Tertabrak Bus Gumarang Jaya Bertambah Jadi 4 Orang

Yusman Malin Kayo tak kuasa menyembunyikan kesedihannya. Sambil melayani pelayat, sesekali dia menghapus air matanya, sembari memeluk anaknya yang lain. Kerabat Afdhal yang lain juga menangis, berpelukan dan saling menguatkan.

Menurut Yusman Malin Kayo, Afdhal panggilan akrabnya adalah seorang penghafal Quran yang taat beribadah. "Setiap selesai shalat Magrib dan Salat Subuh, Afdhal selalu mengaji dan menghafal Alquran. Kalau dia ketiduran, lalu tidak dibangunkan untuk Shalat Isya, dia akan menangis," jelas pria yang akrab dipanggil Malin itu sembari menghapus air mata.

Menurut kerabatnya yang lain, Addhal sedang memacu hafalan juz 30 dan baru saja menyelesaikannya. "Dia baru saja hafal juz 30," ujar kerabatnya tersebut.

Lain lagi cerita keluarga korban lainnya, Wahyu Ilahi, 10 tahun. Ketika langgam.id mengunjungi rumahnya di Jorong Balai Akad, Nagari Bungo Tanjung, ayahnya Hendrizal, 37, terus menangis.

Meski terlihat berusaha tegar, Hendri terlihat sangat terpukul. Sebab, dia baru menjemput Wahyu dari rumah neneknya di Jorong Koto Alam, Nagari Tabek Patah pada Rabu (14/4/2021) karena akan sekolah pada hari Kamis. "Ini baru hari pertama dia sahur di sini. Sebelumnya dia di rumah neneknya," ujar Hendrizal.

Korban lainnya, Rafi Alfian, 10, disemayamkan dan dikebumikan di kampung halamannya di Jorong Subarang, Nagari Sabu. "Di sini (Pitalah) adalah rumah keluarga suami saya. Rumah saya di Sabu," jelas Era Wati, ibu Rafi.

Era Wati menceritakan pagi sebelum kejadian Rafi Alfian bermalas-malasan pergi sekolah. "Dia malas bangun saat sahur. Hanya makan tiga suap, itu pun disuapkan. Saat bangun pagi pun dia mengeluh ngantuk, tapi tetap berangkat sekolah," ujar Era.

Yang paling menyedihkan, ayah Rafi Alfian juga seorang sopir. Dia tidak dapat menyaksikan anaknya disemayamkan karena posisinya sedang berada di Jakarta. "Truknya ditinggal dan dititip ke temannya. Beliau sudah berangkat dan baru sampai di Merak," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (15/4/2021) sekira pukul 10.35 WIB bertempat di Jalan Padang Panjang - Solok KM 10 tepat di Depan SD N 03 Pitalah Kecamatan Batipuh, Tanah Datar telah terjadi Laka Lantas antara Mobil Bus Gumarang Jaya dengan pejalan kaki.

Bus ber plat nomor BE 7320 CU yang dikendarai RJ itu menabrak anak-anak murid SD yang baru pulang sekolah. Empat orang meninggal dunia, satu orang dirawat. (Hijrah/SS)

Baca Juga

669 P3K di Tanah Datar Dilantik
669 P3K di Tanah Datar Dilantik
Seorang operator excavator yang melakukan pengerukan material lahar dingin di Kelok Hantu Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar),
Seorang Pekerja Normalisasi Sungai di Kelok Hantu Meninggal akibat Terseret Arus Sungai Berhulu Gunung Marapi
Tanah Datar Bakal Bangun Pabrik Saus Tomat
Tanah Datar Bakal Bangun Pabrik Saus Tomat
Jalan Provinsi di 7 Pintu Masuk Tanah Datar Rusak, Bupati Eka Temui Bina Marga
Jalan Provinsi di 7 Pintu Masuk Tanah Datar Rusak, Bupati Eka Temui Bina Marga
Angka Kecelakaan di Padang Turun 29,8% Selama Operasi Ketupat Singgalang 2024
Angka Kecelakaan di Padang Turun 29,8% Selama Operasi Ketupat Singgalang 2024
Kecelakaan Beruntun di Silaing, 1 Luka Berat 12 Luka Ringan
Kecelakaan Beruntun di Silaing, 1 Luka Berat 12 Luka Ringan