Cerita Pengendara yang Diserang 'Baruak Gadang’ Sitinjau Lauik

Cerita Pengendara yang Diserang 'Baruak Gadang’ Sitinjau Lauik

Ilustrasi (Pixabay.com)

Langgam.id - Seekor beruk yang menyerang pengendara membuncah masyarakat Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) hingga warganet. Aksi beruk liar itu dianggap meresahkan dan bisa memicu kecelakaan. Apalagi, penyerangan ini terjadi di jalur pendakian rawan, tepatnya di Panorama Dua Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Aksi penyerangan dilakukan satwa yang memiliki nama ilmiah “macaca nemestrina” itu terlihat dari video yang diunggah akun Instagram @picko_channel. Diketahui, peristiwa dalam video itu direkam pada Sabtu (10/8/2019) kemarin.

Usut punya usut, aksi penyerangan satwa ini, bukan kali pertama terjadi. Beruk itu ternyata sudah agresif kepada pengendara sejak beberapa bulan belakangan. Hal ini pernah dialami Desrian, salah seorang karyawan swasta di Kota Padang.

Desrian menceritakan, peristiwa penyerangan beruk yang dialaminya terjadi pada Juni 2019 lalu. Saat itu, pria 30 tahun ini melintas di Jalur Sitinjau Lauik dari Sawahlunto menuju Kota Padang dengan mengendarai sepeda motor.

“Waktu itu biasa ya, saya pulang kampung akhir pekan. Sekembalinya dari kampung di Sawahlunto menuju Padang ,arus kendaraan lancar. Namun setelah melewati panorama satu, sebelum tikungan ke kanan dekat pos warga, saya melihat seekor beruk," ujar Desrian kepada langgam.id, Rabu (14/8/2019).

Ukuran dan bentuk beruk yang dilihatnya persis mirip seperti video yang beredar. Awalnya, satwa itu hanya diam seperti biasa. Namun, ketika kendaraannya melintas, beruk langsung mengejar.

"Setelah jarak motor yang saya kendarai dekat dengan jarak jangkauan beruk, tiba-tiba hewan ini menerkam bagian kaki saya. Karena memang jangkauan beruk ini hanya sampai kaki. Kaget, saya refleks cepat menghindari," katanya.

Ia mengaku sangat beruntung bisa selamat dari cengkraman beruk itu. Kemudian setelah lolos dan berada jauh dari posisi beruk, Desrian memberhentikan kendaraannya.

"Setelah beberapa meter dari jarak beruk baru saya berhenti. Terus saya lihat kebelakang ternyata pengendara yang melintas lainnya juga mengalami kejadian serupa," bebernya.

Penyerangan yang dialami pengendara diyakini hanya dilakukan seekor beruk tersebut. Di sekitar lokasi, ia tidak melihat adanya segerombolan beruk lainnya.

"Ini tentu sangat berbahaya bagi pengendara, khususnya roda dua. Bisa kecelakaan. Pihak terkait kalau dapat cepat mulai bertindak sebelum jatuh korban, apalagi aksi beruk ini kembali terjadi hingga viral," tuturnya.

Meski meminta segera ditindak, Desrian berharap pihak terkait tidak membunuh satwa tersebut. Ia berharap agar satwa dapat ditangkap hidup-hidup kemudian selanjutnya apakah dibina di penangkaran atau sebagiannya.

"Beruk yang satu ini memang lain dari yang lain ya, karena sendiri-sendiri saja. Padahal kan beruk hidup berkelompok tapi ini enggak. Enggak tahu juga ya kenapa, mungkin pihak terkait bisa menjelaskan," pungkasnya. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Manajemen Semen Padang FC menurunkan harga tiket pertandingan kandang
Manajemen Semen Padang FC Turunkan Harga Tiket
Kebakaran Landa SMAN 16 Padang
Kebakaran Landa SMAN 16 Padang
Pemko Padang Panjang akan meluncurkan Kartu Padang Panjang Pintar. Hal itu dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan perlengkapan sekolah
Antisipasi Dampak Demo, Disdik Kota Padang Liburkan Siswa TK-SMP
Temui Massa Aksi, Kapolda Sumbar Minta Maaf Atas Insiden Polisi Tabrak Pengemudi Ojol
Temui Massa Aksi, Kapolda Sumbar Minta Maaf Atas Insiden Polisi Tabrak Pengemudi Ojol
Massa Demo Masih Bertahan di Mapolda Sumbar, Tuntut Bertemu Kapolda
Massa Demo Masih Bertahan di Mapolda Sumbar, Tuntut Bertemu Kapolda
Penyerang Semen Padang FC, Ronaldo Kwateh saat sesi latihan. Foto: @ronaldokwateh7
Ronaldo Kwateh Disiapkan untuk Laga Semen Padang FC Vs Persita Tangerang