Cerita Nurhayati Selama 11 Tahun Dambakan Punya Kursi Roda

Cerita Nurhayati Selama 11 Tahun Dambakan Punya Kursi Roda

Nurhayati menerima kursi roda yang lama diimpikannya. (Foto: dok humas pessel)

Langgam.id - Warga Koto Panjang, Nagari Taluk Tigo Sakato, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Nurhayati (65) akhirnya memiliki kursi roda setelah 11 tahun yang lalu mendambakannya.

Ia mengaku masih seperti bermimpi, ketika dambaannya memiliki kursi roda sejak 11 tahun lalu, kini akhirnya terwujud di usianya yang sudah 65 tahun.

"Hingga kini masih seperti mimpi. Pak Bupati dan istrinya datang ke rumah membawakan kursi roda," kata Nurhayati, dicuplik langgam.id dari lama resmi pemda, Sabtu (19/9/2020).

Nurhayati bercerita bahwa hingga kini ia belum tahu apa yang menyebabkan kakinya lumpuh, dan dari hitungannya ia telah 12 tahun mengalami kelumpuhan.

"Tahun pertama saya masih menguatkan hati untuk bisa beraktivitas seadanya, di tahun kedua saya mulai merasa kesulitan dan sangat butuh kursi roda," ungkapnya.

Namun apa ada daya, keterbatasan ekonomi membuat impiannya memiliki kursi roda menguap begitu saja. Harga kursi roda yang jutaan rupiah tidak mungkin mampu dibelinya.

"Sehari-harinya saya hanya pakai kursi plastik kalau ingin melihat-lihat di luar rumah. Mau duduk mesti dipapah dulu," katanya.

Ia mengaku kasihan dengan anak-anaknya yang setiap hari harus memapah dan mengurusi dirinya. Apalagi, untuk keluar rumah mesti atau berjalan mesti dipapah terlebih dahulu.

Dengan adanya bantuan kursi roda tersebut, ia mengaku begitu bahagia dan ingin sekali berkeliling kampung menggunakannya ditemani anak dan cucu.

"Mudah-mudahan rijeki pak bupati dan istri diperbanyak oleh Allah, terimakasih atas bantuannya," katanya lagi.

Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni dan istrinya Lisda Hendrajoni yang merupakan Anggota Komisi VIII DPR RI secara bersamaan juga memberi bantuan kepada Elyuniarti (52).

Elyuniarti yang juga warga kampung setempat mengaku telah sejak tiga tahun terakhir mengalami kelumpuhan, hal tersebut terjadi akibat kecelakaan yang menyebabkan ia patah tulang paha.

Selain kursi roda dalam kesempatan itu Hendrajoni dan istrinya juga menyerahkan bantuan lain berupa sembako terhadap kedua lansia tersebut.

"Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan bisa dimanfaatkan penerima dengan sebaik-baiknya, dan kehadiran kami semoga mampu memotivasi mereka untuk tetap optimis menjalani kehidupan," sebut Hendrajoni.

Bantuan, kata dia, merupakan bentuk perhatian dan komitmen melayani dari pemerintah daerah setempat terhadap masyarakat yang memiliki kebutuhan tersendiri.

"Program ini telah kami jalankan sejak beberapa tahun terakhir dan akan terus dilanjutkan," ungkapnya. (*/HFS)

Tag:

Baca Juga

Fenomena Pernikahan Usia Dini, Ini Tantangan dan Dampaknya
Fenomena Pernikahan Usia Dini, Ini Tantangan dan Dampaknya
Kepala Bappeda Kota Padang, Yenni Yuliza mengatakan bahwa pada 2022 tercatat kemiskinan esktrem di Kota Padang sebanyak 8.063
Bappeda: Tercatat Kemiskinan Ekstrem di Padang Sebanyak 8.063 Jiwa
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M
Warga Lubuk Basung Tinggal di Gubuk Reyot, Begini Respons Pemerintah Nagari
Warga Lubuk Basung Tinggal di Gubuk Reyot, Begini Respons Pemerintah Nagari
Langgam.id - BPS mencatat, Kabupaten Tanah Datar menjadi satu-satunya dari 12 kabupaten yang ada di Sumbar dengan angka kemiskinan terendah.
Data BPS: Tanah Datar Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah di Sumbar
Langgam.id - BPS mencatat Sumbar masuk dalam 10 provinsi dengan persentase kemiskinan terendah di Indonesia, yaitu pada peringkat ke-6.
Sumbar Peringkat ke-6 Provinsi dengan Persentase Kemiskinan Terendah di Indonesia