Langgam.id - Laboratorium Pusat Diagnostik dan Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang berusaha meningkat angka pemeriksaan atau testing rate. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 di masa kampanye Pilkada Serentak 2020.
Kepala Laboratorium FK Unand Andani Eka Putra mengatakan pihaknya berusaha mengantisipasi penyebaran covid-19 dengan meningkatkan kapasitas pemeriksaan atau angka testing rate dari angka 2.500 sampai 3.000 sampel, menjadi 4.000 sampai 5.000 sampel setiap harinya.
"Kita berusaha mengantisipasi, laboratorium kita juga sudah pernah menyentuh rekor 5.300 sampel dalam satu hari," katanya saat Sosialisasi Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar 2020 dengan penerapan protokol kesehatan di Grand Zuri Hotel, Padang, Jumat (25/9/2020).
Baca juga: Kampanye Pilkada Mulai Sabtu 26 September, Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Selain penambahan angka testing rate, pihaknya juga berusaha mempercepat waktu penyelesaian pemeriksaan dengan target selesai dalam 48 jam. Hal ini juga sudah diusahakan saat pemeriksaan tes swab calon gubernur dan wakil gubernur yang dapat diketahui hasilnya dalam 12 jam.
"Jadi ini upaya kita dalam menyukseskan pilkada di Sumbar, karena kalau tidak ada testing dari kita, rumah sakit tidak mau memeriksa, rumah sakit juga tidak mau lama-lama," katanya.
Menurut Andani, rumah sakit biasanya melakukan pemeriksaan dalam waktu 2 hari. Dia menyebut semakin singkat waktu pemeriksaan maka semakin kecil pula potensi berkembangnya virus.
Selain itu, Andani berharap Pemprov Sumbar dapat menekan angka positivity rate. Caranya bukan dengan hanya meningkatkan angka testing rate, tetapi juga menyelesaikan masalah dengan penyebaran kasus dengan cara menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi saya beharap kepada calon gubernur nanti di masa kampanye bisa memberikan informasi kepada para pemilihnya, supaya kita bisa mengontrol penyebaran ini, tidak ada gunanya upaya kita di laboratorium kalau upaya di lapangan tidak berjalan dengan baik," katanya.
Dia juga mengingatkan, jika terjadi lonjakan korban maka rumah sakit di daerah tidak akan siap menampungnya. Beban rumah sakit menjadi sangat besar dan semua pasien berkemungkinan dirujuk ke RSUP dr M Djamil, Padang.
"Resiko kedua kalau kasus meningkat terus, maka yang isolasi makin bertambah terus, jangan sampa pilkada menjadi titik peningkatan positif covid-19," katanya. (Rahmadi/ABW)