Buntut Utang Piutang Pilkada 2015, Bupati Terpilih Laporkan Mantan Bupati dan Wabup Solok

Bansos Covid-19 Padang Panjang, ilustrasi upah, bansos tunai, investasi bodong, thr menaker, gaji ke-13

Ilustrasi Uang (Foto: EmAji/Pixabay.com)

Langgam.id Bupati terpilih Kabupaten Solok Epyardi Asda memutuskan melanjutkan permasalahan hutang piutang saat Pilkada 2015 ke ranah kepolisian. Hutang piutang ini antara Epyardi dengan mantan bupati Gusmal dan wakil bupati Yulfadri Nurdin.

Laporan ini dilakukan ke Kepolisian Resor (Polres) Kota Solok, Rabu (7/4/2021) malam. Epyardi didampingi pengacaranya mengklaim laporan telah diterima dan meminta pihak kepolisian mengusut persoalan ini.

“Total hutang Rp1,3 miliar, tersisa Rp700 juta. Tadi malam dilaporkan, sudah (diterima), dan sudah di BAP,” kata Epyardi dihubungi langgam.id, Kamis (8/4/2021).

Epyardi mengatakan, persoalan hutang piutang ini terjadi pada Pilkada 2015. Saat itu, mantan bupati dan wakil bupati itu mendatangi kediamannya untuk meminjam uang.

“Pak Gusmal dan istrinya, Pak Yulfadri dan istrinya datang ke rumah mau minjam uang. Dengan segala rayuan dan nangis segala, akhirnya saya pinjamkan,” jelasnya.

Sesuai perjanjian, kata dia, hutang akan dilunasi secepatnya dan paling lambat selama satu tahun. Namun sampai sekarang hutang piutang tak kunjung dilunasi.

“Sampai saat ini belum lunas. Kata Pak Gusmal sebagian Pak Yulfadri, kata Pak Yulfadri Pak Gusmal. Sampai saya bentuk pengacara, tapi pengacara saya susah temui mereka. Selalu begini-begini,” ujarnya.

Epyardi mengungkapkan dirinya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian sengaja dilakukan sebelum dirinya dilantik. Sehingga tidak terjadi stigma buruk terhadap dirinya.

“Nah sebelum saya dilantik, saya mau mengklarifikasi semua. Jangan nanti saya usut kalau setelah saya dilantik, nanti dibilang mentang-mentang sudah jadi bupati main laporkan, kan tidak bagus,” tuturnya.

“Makanya saya menceritakan kronologis kejadian ke Polres Solok Kota. Sama pengacara, saya minta pihak kepolisian klarifikasi ke orang yang bersangkutan. Selanjutnya saya serahkan kepada pihak kepolisian,” sambungnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Solok Iptu Elvi Yusri saat dikonfirmasi soal laporan tersebut belum bisa memberikan komentar. “Sebentar ya, sedang ada rapat,” singkatnya. (Irwanda/yki)

Baca Juga

Polisi mulai melakukan penyelidikan mendalam kasus "glamping maut" yang menewaskan Cindy Desta Nanda (28) saat bulan madu bersama suaminya,
Polisi Mulai Selidiki Unsur Pidana di Kasus ‘Glamping Maut’: Kami Tegak Lurus
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Keracunan Gas di Alahan Panjang, Ternyata DPRD Solok Sudah Minta Tertibkan Semua Glamping Sejak Sebulan Lalu
Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak mendekati dan bermalam di sekitar kawah Gunung Talang
Aktivitas Gempa di Gunung Talang Turun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Cindy Desta Nanda (28), korban meninggal diduga akibat keracunan karbon monoksida saat glamping di Alahan Panjang, Kabupaten Solok,
Suami Hadiri Pemakaman Istri, Keluarga Ungkap Penyebab Gilang Kritis saat Glamping di Alahan Panjang
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat komitmennya dalam memperluas konektivitas digital dan meningkatkan
Indosat Dukung Digitalisasi UMKM Batik dan Produk Lokal Solok: Perkuat Ekosistem Ekonomi Sumbar
Ilustrasi Karhutla
Karhutla di Kabupaten Solok Meningkat, Damkar Kekurangan Armada Pemadaman