BPS: Sumbar 7 Kali Inflasi di 2021, Tertinggi November, Terendah September

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatat, selama 2021, inflasi di Sumbar sebesar 1,40 persen. Inflasi terjadi sebanyak tujuh tujuh

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatat, selama 2021, inflasi di Sumbar sebesar 1,40 persen. Inflasi ini terjadi sebanyak tujuh kali selama 2021.

Yaitu terjadi pada Januari, Maret, Mei, September, Oktober, November, dan Desember.

"Inflasi tertinggi terjadi pada November sebesar 0,65 persen dan terendah terjadi pada September sebesar 0,10 persen," ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Kenda Paryatno dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/1/2022).

Sementara itu terangnya, deflasi terjadi pada Februari, April, Juni, Juli, dan Agustus. Deflasi tertinggi terjadi pada Februari sebesar 0,38 persen dan deflasi terendah terjadi pada April sebesar 0,01 persen.

Khusus Desember 2021 ungkapnya, Sumbar mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. Inflasi ini merupakan secara agregat gabungan dua kota di Sumbar.

"Desember 2021, Padang mengalami inflasi sebesar 0,48 persen dan Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Secara agregat, Sumbar atau gabungan dua kota mengalami inflasi sebesar 0,42 persen," sebutnya.

Kenda menambahkan, inflasi di Sumbar di Desember 2021 ini terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 10 kelompok pengeluaran.

Yaitu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,75 persen.

Kemudian terangnya, kelompok transportasi sebesar 0,68 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,66 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,52 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,31 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

Berikutnya, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen. Dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen.

"Sedangkan kelompok pendidikan relatif tidak mengalami perubahan IHK," ucap Kenda.

Kenda menambahkan, bahwa kelompok yang dominan memberikan andil inflasi Sumbar di Desember 2021 yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,16 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,10 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,05 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen. Dan, kelompok kesehatan serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,01 persen.

Kenda menerangkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi selama Desember 2021 di Sumbar yaitu angkutan udara, daging ayam ras, minyak goreng.

"Kemudian, ada juga bawang merah, bioskop, telur ayam ras, jengkol, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, bahan bakar rumah tangga, ikan teri dan beberapa komoditas lainnya," ungkapnya.

Sementara itu kata Kenda, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi Sumbar di Desember 2021 antara lain cabai merah, tomat, jeruk, kentang dan beberapa komoditas lainnya.

Kenda menjelaskan, bahwa inflasi tahun kalender dan inflasi year on year pada Desember 2021 Sumbar tercatat sebesar 1,40 persen.

Sedangkan laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year on year pada bulan yang sama tahun 2020 sebesar 2,11 persen dan tahun 2019 mengalami inflasi sebesar 1,66 persen.

Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera pada Desember 2021 terangnya, sebanyak 22 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.

Baca juga: Selama November 2020, Pakistan Jadi Tujuan Utama Ekspor Sumbar

Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 0,07 persen.

"Padang menduduki urutan ke-12 dari 22  kota yang mengalami inflasi dan Bukittinggi menduduki urutan ke-2 dari 2  kota yang mengalami deflasi di Sumatera," sebutnya.


Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang