BPD Sumbar Garap Program Desa Tangguh Bencana di Tanah Datar

bpd-sumbar-garap-program-desa-tangguh-bencana-di-tanah-datar

Ilustrasi bencana. [Foto: Hendra]

Langgam.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggarap program Desa Tangguh Bencana (Destana) di 10 nagari di Kabupaten Tanah Datar selama tahun 2022.

Kalaksa BPBD Sumbar Jumaidi mengatakan, program Destana dibentuk sebagai penguatan penanggulangan bencana terus dilakukan Pemprov Sumbar. Salah satunya melalui Program Destana di 19 kabupaten dan kota di Sumbar.

"Destana yang terbentuk baru 43, tahun ini 10. Jadi baru 53 Destana yang tersebar di kabupaten dan kota," katanya di saat sosialisasi Destana di Tanah Datar, Senin (26/6/2022).

Menurut dia, jumlah itu masih jauh dari harapan karena setiap desa, nagari, atau kelurahan di Sumbar harus memiliki Destana. Hanya saja, sejak digarap 2012 lalu oleh BNPB, hingga kini Destana di Sumbar baru terlaksana di 53 nagari atau 2,18 persen.

Sementara jumlah nagari, desa, dan kelurahan di Sumbar mencapai 1.159. Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran. Sesuai RPJMD, setahun hanya mampu melaksanakan 10 Destana.

Khusus tahun 2022 ini, BPBD Sumbar kembali melaksanakan program Destana di 5 kabupaten dan kota, yakni dua nagari di Tanah Datar, Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, dan Agam, yang masing-masing dua nagari.

Menurutnya upaya peningkatan kesiapan masyarakat dan Pemda dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana penting dilakukan. Diantaranya melakukan mitigasi bencana, penyusunan rencana kontingensi, pelatihan dan edukasi masyarakat, serta menyiapkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana dalam upaya menurunkan risiko.

"Namun yang paling penting itu, membangun sinergisitas, koordinasi dengan semua stake holder dalam meningkatkan pemahaman, mulai dari pra bencana, tanggap bencana, hingga pascabencana," katanya.

Kalaksa BPBD Tanah Datar Yusnen mengatakan, Destana ini sangat penting diterapkan di semua nagari. Khusus di Tanah Datar, meskipun belum semua punya program Destana, namun setiap nagari sudah memiliki Satgas Bencana.

"Keberadaan Satgas Bencana di Tanah Datar berperan penting dalam upaya pengurangan risiko terjadinya bencana. Saat ini, sebanyak 75 nagari di Tanah Datar, masing-masing memiliki 20 personel Satgas Bencana," ujarnya.

Semua personel menurutnya sudah dibekali dengan beragam program, seperti pelatihan mitigasi bencana, manajemen risiko bencana, hingga praktik ke lapangan.

Yusnen berharap adanya anggaran lebih dari Pemda, BPBD Provinsi, hingga BNPB untuk membantu program peningkatan personel Satgas Bencana di Tanah Datar. Apalagi, personel ini menjadi ujung tombak penanggulangan bencana.

Baca Juga: BPBD Padang Pariaman Lakukan Pembentukan Destana 2021

"Terlebih lagi, Tanah Datar termasuk aqurium atau lumbungnya bencana di Sumbar. Ada gempa, banjir, banjir bandang, longsor, gunung berapi, cuma tsunami yang tidak ada," katanya.

---

Dapatkan update berita Sumatra Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Festival Pesona Saghibu Dulang di Nagari Jeruk Purut Tanjung Barulak
Festival Pesona Saghibu Dulang di Nagari Jeruk Purut Tanjung Barulak
Bupati Tanah Datar, Eka Putra membuka event Sumarak Labuah Babudayo yang digelar di Nagari Labuah, Kecamatan Lima Kaum, Jumat (12/4/2024).
Sumarak Labuah Babudayo Jadi Pembuka Progul Satu Nagari Satu Event Tanah Datar 2024
Jalan Tanjung Barulak-Tapi Selo via Bukit Martobak Putus
Jalan Tanjung Barulak-Tapi Selo via Bukit Martobak Putus
30 Titik Bencana di Kabupaten Tanah Datar, Bupati Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari
30 Titik Bencana di Kabupaten Tanah Datar, Bupati Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari
Bupati Tanah Datar, Eka Putra meninjau lokasi banjir lahar dingin di Batang Lona Lima Kaum pada Jumat (5/3/2024). Pada kesempatan itu, Eka
Banjir Lahar Dingin Rendam Sawah Warga di Tanah Datar
Dua Ruas Jalan di Salimpaung Diperbaiki dengan Anggaran Rp 12,4 Miliar
Dua Ruas Jalan di Salimpaung Diperbaiki dengan Anggaran Rp 12,4 Miliar