LANGGAM.ID– Badan Penanggulangan Bencanan Daerah atau BPBD Sumbar mencatat luasan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla hingga pertengahan tahun 2025 mencapai 1.119,37 hektar.
Data tersebut dikeluarkan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Sumbar akhir Juli 2025 berdasarkan situs Sipongi yakni sistem pemantauan Karhutla yang dikelola Kementerian Kehutanan RI.
Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy menyebutkan ribuan hektar wilayah yang terdampak tersebut tersebar di 11 kabupaten dan kota di Sumbar. Karhutla paling besar yaitu di Kabupaten Limapuluh Kota seluas 886,87 hektar dan , dan Kabupaten Sijunjung 108,5 hektar.
BPBD bersama BMKG juga telah menggelar operasi modifikasi cuaca hujan buatan untuk memadamkan karhutla, terutama di daerah dengan titik api paling banyak.
Rudy mengatakan dari hasil rapat evaluasi bersama tersebut diketahui pelaksanaan operasi modifikasi cuaca menunjukkan hasil yang signifikan. Pasalnya, sejak operasi dilaksanakan jumlah Karhutla di Sumbar sudah mendekati nol kejadian, terutama di daerah Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok.
“Alhamdulillah, modifikasi cuaca yang kita lakukan, oleh BNPB dan BMKG berjalan lancar dan hasilnya luar biasa. Ada penekanan yang luar biasa, sehingga Karhutla tadi dilaporkan sudah mendekati nol,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD masih melaporkan sejumlah titik api karhutla dalam beberapa hari terakhir. Seperti Kabupaten Solok 14 hektare lahan terbakar pada Minggu (3/8) pukul 15.25 waktu setempat. Lahan tersebut berada di 4 kecamatan yakni Kecamatan Junjung Sirih, Kecamatan X Koto Singkarak, Kecamatan Kubung, dan Kecamatan X Koto Diatas
Kemudian di Tanah Datar, karhutla terjadi pada Minggu (3/8), pukul 21.00 WIB. Lokasi kejadian berada di Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan. Luas lahan terbakar sekitar 2 ha. Pada hari yang sama, api berhasil dipadamkan petugas gabungan.
Karhutla juga terjadi di Kabupaten Pasaman seluas 200 ha yang berada di Nagari Lubuak Layang, Kecamatan Rao Selatan terbakar pada Jumat (1/8). Jalur api terpantau sepanjang 15 km. BPBD Kabupaten Pasaman bersama instansi terkait meninjau ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan mengantisipasi kebakaran meluas ke pemukiman rakyat. (fx)