Langgam.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan seorang pekerja migran asal Kota Padang yang meninggal dunia di Malaysia pada 18 Mei 2021. Pekerja migran ini diketahui bernama Yayuk Dwi Andayani berusia 34 tahun.
Yayuk beralamat di Perum Graha Indah Sari Blok G 4, Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Jenazah almarhumah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau pada Senin (31/5/2021) sekitar pukul 11.40 WIB.
Pemulangan jenazah difasilitasi KBRI di Malaysia dan Unit Pelaksana BP2MI Padang. Jenazah almarhumah akan segera dimakamkan setelah sampai di rumah duka.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis BP2MI Padang, Joko Purwanto, almarhumah telah menjadi pekerja migran selama tujuh tahun. Keberangkatan ke Malaysia pada 2014 difasilitasi PT Sukses Mandiri Utama.
"Sudah tujuh tahun tidak pulang-pulang. Nah, beberapa hari yang lalu kami mendapat informasi dari keluarga bahwa yang bersangkutan sakit," kata Joko dihubungi langgam.id, Senin (31/5/2021).
Saat menderita sakit, Yayuk sempat dirawat di rumah sakit di Malaysia. Sebelumnya, almarhumah mengeluhkan sakit di bagian kepala dan hilang kesadaran. Diketahui yang bersangkutan menderita kanker.
Joko mengatakan, menurut keterangan rekan kerja, almarhumah sempat menjalani prosedur pengeluaran cairan pada tulang belakang. Bahkan, kondisi kesehatan yang bersangkutan sempat membaik.
"Namun pada 18 Mei yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia. Karena pandemi covid-19 sedang melanda di Malaysia, maka jenazah baru bisa dipulangkan hari ini," jelasnya.
Joko mengungkapkan almarhumah kontrak kerja bersama PT yang membawanya ke Malaysia selama dua tahun. Kemudian bekerja di kilang venture kemudian memperpanjang masa kontrak hingga saat ini.
"Kami akan urus hak-hak almarhumah untuk selanjutnya. Kami juga memberikan santunan duka kepada keluarga almarhumah diwakili Direktur Pelindung dan Pemberdayaan Kawasan Asia Afrika ibuk Lismia Elita," ujarnya.
Dari data Unit Pelaksana Teknis BP2MI Padang, terdapat ribuan pekerja migran asal Sumbar yang mengadu nasib di Malaysia. Tercatat, pada 2019 total 1.200 warga Sumbar yang berangkat.
Kemudian, karena pandemi covid-19, keberangkatan pekerjaan migran ke Malaysia mulai menurun menjadi 182 orang serta 11 orang ke Jepang. Sedangkan 2021 ini hanya satu orang. (Irwanda/ABW)